Suara.com - Viral video yang memperlihatkan aksi kekerasan terhadap seorang wanita dan laki-laki di jalanan. Pada video yang beredar di platform media sosial X, wanita yang dihakimi massa itu dalam kondisi setengah telanjang.
Sementara laki-laki yang juga dikeroyok puluhan orang itu dalam kondisi tangan terikat ke belakang dan masih kenakan pakaian utuh. Pada narasi video disebutkan bahwa laki-laki dan wanita tersebut ialah terduga pelaku penculikan dan pembunuhan anak perempuan berusia 8 tahun.
Peristiwa hukum rimba ini terjadi di jalanan Taxco, Meksiko. Melansir dari laporan El Pais, Jumat (29/3), wanita yang diduga pelaku penculikan itu meninggal dunia saat dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga:
Baca Juga: Viral Mahasiswa Unair Plagiat Tugas Kuliah, Netizen Geram Korban Malah Ikut Minta Maaf
Diketahui bahwa wanita yang jadi korban hukum rimba itu bernama Ana Rosa Diaz Aguilar. Ana bersama suaminya dituduh menjadi pelaku dan penculikan pembunuhan kepada Camila Gomez, perempuan berusia 8 tahun.
Sebelumnya, Camila dilaporkan hilang pada Rabu 27 Maret 2024, gadis malang itu kemudian ditemukan tewas di keesokan harinya. Jasad korban dikabarkan ditemukan di sebuah tempat sampah.
Kemarahan warga pun meledak, tersiar kabar bahwa pelaku penculikan ialah sepasang suami istri dibantu oleh dua orang lain, salah satunya seorang sopir taksi.
"Versi yang berkembang, bahwa gadis malang itu diculik oleh sepasang suami istri dengan menggunakan sebuah taksi dari dalam gang dekat rumahnya," tulis laporan El Pais.
Baca juga:
Baca Juga: Ngeri! Driver Online Nekat Todong Penumpang, Korban Lompat Saat Mobil Melaju Kencang
Terduga pelaku Ana diketahui memiliki hubungan pertemanan dengan ibu dari Camilia. Laporan media lokal lainnya menyebutkan bahwa Ana dan suaminya menculik untuk bisa mendapatkan uang tebusan sebesar 250 ribu peso atau setara Rp238 juta.
Pada video yang beredar viral di platform media sosial X, terekam keberingasan masssa saat menemukan terduga pelaku. Pihak kepolisan tak bisa berbuat banyak saat massa mengeroyok para terduga pelaku.
Sementara itu Walikota Taxco, Mario Figueroa mengatakan bahwa keadilan jalanan yang berlangsung di wilayahnya menjadi bukti bahwa kota membutuhkan lebih banyak aparat kepolisian.
Sebelumnya, kota Taxco pada Januari 2024 kabarnya dikuasai oleh dua organisasi kejahatan, La Familia Michoacana dan Los Tlacos. Dua gangster itu menguasai kota bahkan sampai melumpuhkan jalur transportasi.
Selain itu, di Taxco pada tahun ini kerap terjadi aksi penculikan dan pembunuhan yang dialami anak-anak, petugas polisi, jurnalis hingga pegawai pemerintahan.
Menurut data resmi dari Jaringan Hak Anak di Meksiko, REDIM, pada tahun 2020 tercatat ada 958 kasus pembunuhan dan penculikan dengan korban anak hingga remaja.
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan Sekretariat Eksekutif Sistem Keamanan Publik Meksiko hingga Desember 2020 terjadi penculikan kepada anak di bawah umur.