Suara.com - Presiden Joko Widodo memberikan sinyal Indonesia akan menambah jumlah kepemilikan saham di PT Freeport Indonesia. Dari semula 51 persen menjadi 61 persen.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara pembukaan Kongres HIKMAHBUDHI Ke XII Tahun 2024 di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (28/3/2024).
Mulanya, Jokowi bicara tentang kesempatan Indonesia menjadi negara maju hingga program hilirisasi yang membangun industri dalam negeri hingga berdampak terhadap nilai tambah dan kenaikan pendapatan. Ia kemudian mencontohkan bagaimana Indonesia berhasil menguasai saham mayoritas di Freeport.
"Freeport, misalnya ini nikel, tembaga sekarang Freeport. Sebelumnya kita memiliki saham 9 persen, kemudian kita ambil alih dengan negosiasi, sekarang sudah mayoritas 51 persen," kata Jokowi.
Baca Juga: Reaksi Pandji soal PSI Usung Kaesang Cagub DKI: Sekeluarga Kakinya Gak Diangkat dari Pedal Gas
Jokowi menegaskan kepemilkan saham mayoritas itu menjadikan Freeport sebagai miliki Indonesia, bukan Amerika.
"Artinya Freeport bukan milik Amerika lagi. Sudah milik Indonesia milik negara kita. Jangan ada bayangan itu Amerika. Sudah Indonesia," ujarnya.
Ia menyatakan ke depan kepemilikan saham tersebut akan bertambah sehingga bisa membuat pendapatan Freeport sebesar 80 persen masuk ke negara.
"Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen dan pendapatan Freeport sekarang ini 70 persen masuk ke negara. Begitu kita naik 61 persen nantinya 80 persen akan masuk ke negara," kata Jokowi.
Sebelumnya pada hari ini, Jokowi menerima kunjungan dari pihak Freeport di Istana Kepresidenan. Mereka yang hadir berkunjung, di antaranya Chairman & CEO Freeport McMoran Inc Richard C Adkerson dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
Baca Juga: Jokowi Gelar Bukber di Istana, Prabowo Datang Paling Awal Sambut Jajaran Menteri