Waduh! Cuma Diikuti 69 Orang, Puan Bongkar Kenapa Banyak Anggota DPR Absen di Sidang Paripurna

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:07 WIB
Waduh! Cuma Diikuti 69 Orang, Puan Bongkar Kenapa Banyak Anggota DPR Absen di Sidang Paripurna
Waduh! Cuma Diikuti 69 Orang, Puan Bongkar Kenapa Banyak Anggota DPR Absen di Sidang Paripurna. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPR RI menggelar rapat Paripurna di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Namun sidang yang dipimpin oleh Ketua DPR RI Puan Maharani hanya dihadiri 69 anggota DPR secara fisik, sebab sebagian lagi banyak yang sedang melakukan kunjungan kerja alias kunker.

"Kunjungan kerja anggota DPR jadi memang banyak anggota DPR RI yang melakukan kunjungan kerja ke daerah. Jadi hadir pada saat ini 69 anggota," kata Puan.

Adapun Puan mengungkapkan, jika ada 234 anggota yang menyampaikan izin hadir non fisik sehingga anggota yang hadir ada 303 anggota dari 575.

"Sehingga anggota yang hadir ada 303 anggota dari 575 anggota DPR RI dan dihadiri oleh anggota dari seluruh fraksi yang ada di DPR RI.

Baca Juga: Momen AHY Dikawal Adik saat Sidang di DPR Jadi Guyonan: Aman Pak Ibas

Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) saat memimpin sidang paripuran di parlemen. (tangkapan layar/Bagaskara)
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) saat memimpin sidang paripuran di parlemen. (tangkapan layar/Bagaskara)

Ada sejumlah agenda yang dilaksanakan pada Paripurna kali ini, pertama, laporan Komisi XI DPR RI atas hasil uji kelayakan atau fit and propert test Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diajukan oleh BPK RI dan Kementerian Keuangan RI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Kedua, laporan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI terhadap Pembahasan Rencana Kerja & Anggaran (RKA) DPR RI Tahun 2025, dilanjutkan dengan pengambilan keputusan.

Ketiga, lembicaraan tingkat II atau lengambilan keputusan atas RUU tentang lerubahan kedua atas UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Keempat, pembicaraan Tingkat II/ Pengambilan Keputusan terhadap RUU tentang Daerah Khusus Jakarta.

Kelima, pendapat fraksi-fraksi terhadap RUU Usul Inisiatif Komisi IX DPR RI tentang Pengawasan Obat dan Makanan dilanjutkan dengan Pengambilan Keputusan menjadi RUU Usul Inisiatif DPR RI. Keenam, pendapat fraksi-fraksi terhadap 26 RUU Usul Komisi II DPR RI tentang Kabupaten/Kota, dilanjutkan dengan lengambilan keputusan menjadi RUU usul inisiatif DPR.

Ke tujuh penetapan keanggotaan Pansus RUU tentang Perubahan Kedua atas UU No. 13 Tahun 2016 tentang Paten.

Baca Juga: Ogah Revisi MD3 dan Legawa Partai Pemenang Jadi Ketua DPR, Sekjen Gerindra: Kata Siapa PDIP Oposisi?

Ke delapan, persetujuan perpanjangan waktu pembahasan terhadap 8 RUU, yakni:

  1. RUU tentang Hukum Acara Perdata
  2. RUU tentang Perubahan atas UU No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;
  3. RUU tentang Perubahan Keempat atas UU No. 24 Tahun 2003 tantang Mahkamah Konstitusi;
  4. RUU tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak;
  5. RUU tentang Perubahan atas UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan;
  6. RUU tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;
  7. RUU tentang Energi Baru dan Energi Terbarukan (EBET).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI