Masih Tinggi Menjelang Lebaran, Pengelola Pasar Pede Harga Pangan Bakal Segera Turun

Kamis, 28 Maret 2024 | 08:30 WIB
Masih Tinggi Menjelang Lebaran, Pengelola Pasar Pede Harga Pangan Bakal Segera Turun
Harga cabai di Pasar Manis, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu (20/12/2023), cenderung mengalami penurunan menjelang momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. ANTARA/Sumarwoto
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -  Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo) menyebut harga pangan akan segera terkendali menjelang lebaran. Meskipun, saat ini berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, dan sayur mayur di berbagai pasar di Jakarta masih cukup tinggi.

Ketua Umum Asparindo, Joko Setiyanto mengatakan, setiap menjelang lebaran harga pangan naik karena permintaan yang tinggi. Bahkan, tahun ini, harga beras termasuk menjadi salah satu komoditas pangan yang melonjak harganya.

“Saya bukan orang politik, tapi memang untuk beras ini sangat berat ya,” ujar Joko saat acara nota Memorandum of Understanding (MoU) dengan Rhyne Technologies LLC bertajuk 'Empowering Digital Growth' di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (27/3/2024).

Dalam kondisi permintaan yang meroket, pemerintah disebut Jokl harusnya menyiapkan antispasi yang lebih panjang.

Baca Juga: Satu Data, Satu Kata Pangan Jadi Referensi Utama Pangan Nasional

“Kita tidak bisa salahkan cuaca atau apalah, semua itu kan mesti dipertimbangkan. Kami Asparindo selalu berusaha membantu pemerintah kapanpun,” ucapnya.

Tak hanya di Jakarta, ia menyebut stok pangan di semua daerah masih tergolong aman.

“Masih aman stoknya. Tapi seharusnya kita tidak mengulang hal yang sama,” katanya.

Sebagai bentuk partisipasi dalam rencana jangka panjang pemantauan kondisi pangan, Joko bakal menerapkan digitalisasi di seluruh pasar. Dengan begitu, selama ini kesulitan mendapatkan akses data pangan bisa diatasi.

“Kita sangat penting digitalisasi karena jika tidak, data itu sangat susah. Misalnya, data padi untuk beras detailnya seperti apa,” jelasnya.

Baca Juga: DPR Desak Kementerian BUMN Ambil Langkah Serius Soal Pangan

Dia mencontohkan selama ini pedagang yang berbelanja ke Pasar Induk Kramatjati sekitar pukul 03.00 hingga 04.00 untuk mengisi kiosnya. Dengan digitalisasi itu, para pedagang tidak perlu ke Pasar Induk Kramat Jati.

Diharapkan dengan digitalisasi pasar, maka seluruh kegiatan transaksi yang selama ini tradisional bisa jadi lebih mudah.

“Itu yang sedang kami mulai. Dengan digitalisasi itu akan mempermudah distribusi juga,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI