Sejalan dengan itu, Bambang Susantono mengungkapkan, kerja sama ini sejalan dengan semangat IKN untuk menjadi "a living lab", atau laboratorium hidup bagi ilmu pengetahuan terbaru bagi pembangunan berkelanjutan.
“Saya mengapresiasi kerja sama hari ini, antara BUMN dan swasta untuk bersama-sama mendukung pembangunan Knowledge Hub di IKN," ujarnya.
Kolaborasi pengembangan ini fokus kepada tiga aspek utama. Aspek pertama terkait Pengembangan Infrastruktur Shared Hub itu sendiri, dimana akan dibangun di lokasi strategis yakni di dalam kawasan Edutown IKN dan akan menjadi bagian dari Nusantara Knowledge Hub. Lokasi ini akan menjadi pusat pertukaran pengetahuan termasuk di dalamnya merupakan ekosistem inovasi iklim.
Aspek kedua, kolaborasi ini akan mencakup penelitian Mineral Kritis Berbasis Kecerdasan Buatan. Mineral kritis memiliki kegunaan penting dan tidak ada pengganti yang layak, namun menghadapi potensi gangguan pasokan, sehingga didefinisikan sebagai kritis bagi ekonomi dan keamanan nasional.
Penelitian mengenai mineral kritis dengan memanfaatkan teknologi eksplorasi berbasis kecerdasan buatan, akan berkontribusi pada praktik pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan.
Aspek ketiga terkait penelitian mengenai Peta Jalan Terintegrasi,yakni pendekatan terpadu untuk memastikan keselarasan dengan prinsip menyeluruh pembangunan IKN sebagai “kota hutan”, yang mengedepankan pembangunan berkelanjutan dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Ketiga aspek tersebut masing-masing akan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan dan target emisi nol bersih di Indonesia.
Di momen yang sama, Subholding Pertamina New Renewable Energy (PNRE) dan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) turut membangun kerjasama pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Komitmen kerjasama tersebut direalisasikan dengan penandatanganan Heads of Agreement (HoA) oleh Direktur Utama PNRE dan Direktur Utama VKTR.
Dalam kerja sama tersebut, PNRE dan VKTR akan mengembangkan e-Maas (electric Mobility as a Service) sebagai inovasi transisi menuju ekosistem EV skala besar. e-Maas juga akan menjadi solusi untuk penurunan emisi dan menjadi program yang mendukung program dekarbonisasi.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Baca Juga: Pertamina Tindak Tegas SPBU yang Gunakan Alat Tidak Standar di Karawang