Prabowo-Jokowi bak Playmaker Top: Nendang Bola, Gawangnya Sungkan Kalo Gak Masuk

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 26 Maret 2024 | 15:51 WIB
Prabowo-Jokowi bak Playmaker Top: Nendang Bola, Gawangnya Sungkan Kalo Gak Masuk
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto turut menyaksikan langsung pertandingan FIFA Matchday yang mempertemukan Timnas Indonesia melawan Timnas Argentina di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (19/5/2023) kemarin. (IG @/prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Adi Priyatno berkeyakinan kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024 tak lepas dari faktor kuat Jokowi. Menurut Adi, Prabowo dan Jokowi jika diibaratkan pesepak bola seperti dua pemain Manchester City, Jack Grealish dan Kevin de Bruyne.

Pernyataan ini disampikan oleh Adi saat menjadi bintang tamu di kanal Youtube Nalar TV Indonesia. Adi awalnya ditanya perihal perolehan suara Gerindra di Pileg 2024 tak seperti raihan suara Prabowo-Gibran.

Menurut Adi, jika ukurannya Pilpres, Gerindra memang menjadi partai pemenang dan hal itu tak bisa dibantah. Menurutnya hal tersebut tak lepas dari perpaduan kekuatan politik antara Presiden Jokowi dan Prabowo.

Baca juga:

"Ini gabungan antara dua playmaker yang tak ada lawannya. (Kevin) De Bruyne dan (Jack) Grealish. Ini gabungan antara De Bruyne dan Grealish. Kalau nendang bola, sekalipun gak lurus, gawangnya yang pindah," ucap Adi seperti dikutip, Selasa (26/3).

"Gawangnya yang sungkan kalau sampai gak masuk," timpal Timothy Marbun yang menjadi host di acara tersebut.

Dilanjutkan oleh Adi, kekuatan politik Jokowi tak bisa dipungkiri begitu besar dan membuat Prabowo Subianto bersama Gerindra begitu mendominasi di Pilpres 2024.

"Dalam konteks ini, tidak bisa dimunafikan bahwa peran pak Jokowi untuk kemenangan pak Prabowo begitu besar. Itu lah yang bisa menjelaskan mengapa terjadi disparitas perolehan Pileg dan Pilpres Gerindra," jelas Adi.

"Bahwa ada 58 persen yang dukung Prabowo-Gibran, kalau dibagi dua, separuhnya itu suaranya pak Jokowi. Separuhnya milik pak Prabowo. Jadi wajar dong kalau Gerindra hanya dapat 13 persen," tambah Adi.

Baca Juga: Padahal Sudah Tak Satu Visi-Misi, Prabowo Disebut Ingin Ajak Gabung PKS

Baca juga: 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI