Suara.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz menyampaikan usulan penanganan wabah demam berdarah yang marak belakangan ini di Ibu Kota. Salah satunya adalah dengan menyebar bibit lele di saluran-saluran air.
Aziz mengaku sudah menerapkannya sejak 10 tahun lal di RW 01 Kelurahan Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat. Ide ini tercetus lantaran ia berpikir bagaimana memutus rantai makanan dari nyamuk DBD.
"Mencegah DBD yang paling efektif adalah melalui rantai makanan pada ekosistem alam. DBD tersebar melalui nyamuk, nyamuk berkembang biak dengan jentik, jentik adalah makanan alami ikan," ujar Aziz saat dikonfirmasi, Selasa (26/3/2024).
Sementara, ikan lele disebutnya sebagai salah satu jenis ikan yang paling kuat dan tahan di segala kondisi air.
Baca Juga: Alert! Kasus DBD Jakarta Selatan Tertinggi di DKI
"Yang paling efektif adalah lepaskan sebanyak-banyaknya ikan di saluran air. Ikan yang paling bisa beratahan adalah ikan lele," ucapnya.
Selama 10 tahun terakhir itu, Aziz menyebut cara ini terbukti efektif. Jentik nyamuk hilang di semua saluran air karena dimakan lele.
"Apabila di daerah saya ada yang terjangkit DBD, saya beli bibit lele yang sudah agak besar untuk dilepaskan di semua saluran air dan efektif. Dalam waktu beberapa pekan semua jentik akan hilang, solusi yang ramah lingkungan," tutur Abdul.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) per 18 Maret 2024, jumlah kasus DBD di Jakarta mencapai 1.729. Jakarta Barat menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, yakni 562 kasus.
Lalu, Jakarta Selatan terdapat 450 kasus, Jakarta Timur 395 kasus, dan Jakarta Utara 194 kasus. Sementara itu Jakarta Pusat 115 kasus dan Kepulauan Seribu 13 kasus.
Baca Juga: Waduh! Jakarta Selatan Jadi Kota dengan Kasus DBD Terbanyak di DKI Jakarta