Tegur Pemuda Bangunin Sahur karena Keberisikan, Kurniawan Malah Nyaris Diamuk Warga Depok

Selasa, 26 Maret 2024 | 14:32 WIB
Tegur Pemuda Bangunin Sahur karena Keberisikan, Kurniawan Malah Nyaris Diamuk Warga Depok
Video pria nyaris diamuk warga Depok gegara ngeluh keberisikan para pemuda bangunin sahur. (tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kurniawan, seorang warga Pasir Putih, Sawangan, Depok hampir menjadi bulan-bulanan warga lainnya lantaran menegur warga yang sedang membangunkan sahur di lingkungan mereka.

Peristiwa keributan itu viral setelah videonya beredar di sosial media, salah satunya dibagikan akun Instagram @info_jabodetabek.

Dalam rekaman video tersebut, masyoritas warga sekitar menghardik Kurniawan lantaran memprotes warga yang berkeliling membangunkan sahur.

Komplain Kurniawan lantaran dirinya masih memiliki bayi yang baru berusia 4 bulan. Sehingga masih sensitif dengan suara-suara yang keras.

Baca Juga: Pria Ngamuk Bawa Sajam Ancam Polisi Berpistol Saat Makan Sahur, Begini Jadinya

“Komplain terhadap pihak yang membangunkan sahur keliling dikarenakan ia memiliki bayi yang masih sensitif dengan suara keras,” tulis akun tersebut, dikutip Selasa (26/3/2024).

Tak terima lantaran menggangu tradisi warga sekitar. Sejumlah warga pun berupaya menghakimi Kurniawan. lBahkan satu di antaranya ingin mengajaknya berkelahi. Namun aksi itu dapat dilerai.

Sementara itu, Kapolsek Bojongsari Kompol Yefta Ruben peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/3/2024) lalu, sekira pukul 03.00 WIB.

Saat itu, Kurniawan yang mengontrak rumah menegur para pemuda yang sedang membangunkan sahur. Pasalnya, warga yang membangunkan sahur mengitari kampung sebanyak 2 kali.

“Warga pengontrak menegur warga yang sedang membangunkan sahur dengan berkata, 'Kok sampai 2 kali muter kelilingnya,” kata Yefta saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca Juga: Viral! Guru Jalin Hubungan Tabu dengan Murid: Bekas Ciuman di Leher Jadi Bukti

Warga yang merasa tersinggung dengan perkataan tersebut dan terjadilah keributan.

Beruntung keributan tak berlanjut, para warga sepakat untuk berdamai. Dari hasil kesepakatan, Kurniwan juga bersedia untuk mengikuti aturan yang berlaku di lingkungan RT sekitar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI