Kisah Wanita Ngaku Dilecehkan Ketua DPD PSI Jakbar: Awalnya Ditawari Kerja jadi Buzzer tapi Disekap di Rumah Kosong

Selasa, 26 Maret 2024 | 13:58 WIB
Kisah Wanita Ngaku Dilecehkan Ketua DPD PSI Jakbar: Awalnya Ditawari Kerja jadi Buzzer tapi Disekap di Rumah Kosong
Ilustrasi korban pelecehan seksual--Kisah Wanita Ngaku Dilecehkan Ketua DPD PSI Jakbar: Awalnya Ditawari Kerja jadi Buzzer tapi Disekap di Rumah Kosong. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita berinisial W (29) mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jakarta Barat berinisial NL. Saat peristiwa pelecehan itu terjadi, korban mengaku disekap di sebuah rumah kosong oleh terduga pelaku. 

Peristiwa dugaan pelecehan itu heboh di jagat maya seusai pengakuan korban diunggah sebuah akun TikTok, @B35TIE. Dalam pengakuannya, wanita korban pelecehan ini mengaku, dirinya telah menjadi korban dalam pecehan tersebut.

Mulanya, seorang host bernama Tie Saranani dalam video tersebut membuka video dengan memperkenalkan diri.

Dari tulisan yang disertakan dalam video terlihat rekaman tersebut dibuat pada Jumat (22/3/2024) lalu.

Baca Juga: Telak! Yudha Keling: Pemilih PSI Gak Lebih Banyak dari Antrean Mie Gacoan

“Halo selamat malam, saat ini saya sedang berada di wilayah Jakarta,” kata pembawa acara tersebut dikutip Selasa (26/3/2024).

Ilustrasi pelecehan seksual. (Suara.com/Ema Rohimah)
Ilustrasi pelecehan seksual. (Suara.com/Ema Rohimah)

Pembawa acara tersebut mulai bertanya kepada korban yang mengaku berinisial W dan berusia 29 tahun. Korban juga mengaku jika dirinya berasal dari Solo, Jawa Tengah.

Dalam podcast itu, korban mengaku dirinya telah dinodai oleh NL yang disebut-sebut sebagai Ketua DPD PSI Jakbar. 

"Kenal pelaku?” kata Saranani.

"Kenal, dia ketua PSI Jakarta Barat," sambung korban.

Baca Juga: Diduga Lecehkan Bawahan, Rektor Nonaktif UP Edie Toet Jalani Visum Psikiatrikum di RS Polri, Apa Itu?

Tindakan pelecehan seksual yang dialami itu bermula saat dirinya yang sebelumnya berjualan online melihat adanya pendaftaran untuk relawan dan buzzer dari PSI.

Korban pun tertarik, lantaran dirinya juga mengagumi rekam jejak PSI yang mencerminkan dari anak muda. Ditambah lagi saat itu korban memamg sedang membutuhkan uang untuk kebutuhan sehari.

"Saya butuh kerjaan, baru keluar dari rumah sakit. Apalagi saya hidup sendiri, bayar BPJS dan kebutuhan sehari-hari,” kata korban.

Saat ada penawaran seperti itu, maka korban pun senang. Saat ingin memulai pekeejaan, korban dijanjikan sebagai tentara media sosial alias buzzer.

W, wanita diduga menjadi korban pelecehan seksual Ketua DPD PSI Jakbar, NL. (tangkapan layar/ist)
W, wanita diduga menjadi korban pelecehan seksual Ketua DPD PSI Jakbar, NL. (tangkapan layar/ist)

Namun saat perjalanannya, korban mengaku malah dibawa ke rumah pelaku yang saat itu dalam kondisi kosong. Korban kemudian disekap di dalam kamar, yang kemudian terjadilah pelecehan seksual di dalam kamar tersebut.

“Awalnya saya disuruh datang karena tuntutan kerjaan. Saya gak nyangka pas di tengah perjalanan saya malah dibawa ke rumah. Saya takut, apalagi di sana saya sendiri mau minta tolong gak ada siapa-siapa, sepi,” ucapnya.

Korban juga mengaku tidak mengetahui apakah pelaku telah berkeluarga atau tidak. Pasalnya dirinya baru mengenal pelaku selama 2 hari terakhir.

“Gak tau. Aku gak kenal sama dia sebelumnya, baru ketemu 2 hari,” ucapnya.

Diminta Lapor Polisi

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie meminta korban melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian. Agar kemudian persoalan ini bisa menjadi terang benderang.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie. [Suara.com/Novian]
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Grace Natalie. [Suara.com/Novian]

“Lebih baik memang diselesaikan secara hukum, sehingga clear apakah ada pelanggaran hukum atau tidak,” kata Grace saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Selasa.

Grace sendiri mengaku belum menerima informasi tersebut secara gamblang. Informasi yang diterima Grace hanya baru dari media sosial.

“Belum. Baru dari TikTok itu aja. Saat ini kita ikuti dulu perkembangannya, karena informasinya masih sangat minim,” ketik Grace.

Grace juga mengaku pihaknya belum menanyakan hal ini kepada terduga pelaku secara langsung soal peristiwa ini.

“Sekian dulu ya informasinya. Informasi yang saya terima juga masih sangat minim,” pungkas Grace.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI