Suara.com - Pegiat media sosial Jhon Sitorus menyoroti penanganan bencana banjir yang biasa terjadi setiap tahun di Jakarta. Ia menganalisis perbedaan sikap mantan Gubernur DKI Jakarta terdahulu dengan PJ Gubenur DKI sekarang, Heru Budi Hartono, dalam mengatasi banjir.
Kinerja Heru Budi itu dibandingkan dengan dua mantan Gubernur DKI Jakarta terakhir, yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ternyata, sosok Heru Budi dicap sebagai pemimpin DKI yang paling parah dalam mengatasi masalah banjir.
Dalam cuitannya, Jhon Sitorus sendiri memuji kinerja Ahok yang berusaha menangani banjir dengan beragam cara, Mulai dari menormalisasi sungai hingga membersihkan gorong-gorong.
"Beda Gubernur, beda sikap soal banjir. Ahok: Kita atasi banjir dengan normalisasi kali dan waduk, bersihkan gorong-gorong rutin, pompa air wajib standby, buka pengaduan 24 jam via clue, perbanyak pasukan biru dan orange. Lurah dan camat yang lelet dipecat, SKPD harus pro aktif," ungkap Jhon Sitorus seperti dikutip Suara.com, Selasa (26/3/2024).
Baca Juga: Jawaban Tak Terduga Veronica Tan Saat Ditanya Enak Jadi Istri Ahok Atau Ibu Rumah Tangga
Tak cuma Ahok, loyalis Ganjar Pranowo ini juga turut menyoroti kinerja Anies dalam menangani banjir. Salah satunya lewat sumur resapan. Namun ia juga menyindir kebijakan Anies yang dinilai memakai TOA untuk mengatasi banjir.
"Anies: Kita lakukan naturalisasi, sumur resapan agar air masuk ke tanah, rumah-rumah wajib menampung air hujannya masing-masing, dan pakai TOA lalu ajak banjirnya komunikasi," sindir Jhon Sitorus.
Namun dari mantan Gubernur DKI Jakarta di atas, nyatanya Jhon Sitorus menilai sosok terparah adalah Heru Budi. Menurutnya, PJ Gubernur DKI itu tidak bisa menanggulangi masalah banjir, dan malah meminta rakyat untuk memaklumi bencana banjir.
"Heru Budi: Harap (bencana banjir) dimaklumi dan saya mohon maaf," tambah Jhon Sitorus.
Pengamatan dari Jhon Sitorus yang membandingkan 3 pimpinan DKI Jakarta langsung disorot warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, cuitannya sudah dibaca 560 ribu kali dan mendapatkan 7 ribu tanda suka. Warganet juga meninggalkan beragam pendapat di kolom komentar.
"Seburuk-buruknya Pak Ahok dan seburuk-buruknya Pak Anies dalam merespon banjir, mereka berdua masih bertanggungjawab. Lah Pak Heru? Malah 'gak tahu, masih tidur.' Agak laen memang bapak PJ Gubernur itu. Kalau masih ada yang ngarepin Pak Heru maju Pilkada DKI 2024, agak laen dah!" kritik warganet.
"Paling bagus penanggulangan era @aniesbaswedan. Cakupan daerah terendam jauh berkurang, saat banjir pun cepat surut tak sampai 6 jam. Fair lah menilai, tanda anda orang yang bisa diteladani," nilai warganet.
"Ahok yang paling banyak rencana untuk mengatasi banjir tapi justru di masa Ahok, Istana sampai terendam artinya rencananya tidak efektif," komentar warganet.
"Yang milih Heru Budi jadi gubernur siapa ya bang? Coba tag orangnya," celetuk warganet.
"Siapapun Gubernurnya, saya kira masalah banjir di Jakarta sulit untuk diatasi, hanya bisa diminimalisir. Selain faktor manajemen teknis tata kelola banjir, juga ada faktor non teknisnya. Walau begitu, Gubernur tetap yang paling bertanggung jawab untuk mencarikan solusinya," tambah warganet.