Polda Minta Aiptu FN Serahkan Diri Kerena Tembak Debt Collector Saat Ditagih Tunggakan

Tasmalinda Suara.Com
Minggu, 24 Maret 2024 | 19:29 WIB
Polda Minta Aiptu FN Serahkan Diri Kerena Tembak Debt Collector Saat Ditagih Tunggakan
Tampang anggota Polisi Aiptu FAN yang menjadi terduga pelaku kasus penembakan dan penusukan seorang debt collector di Palembang, Sumsel. (tangkapan layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Sumatera Selatan (Sumsel) menerbitkan DPO atas Aiptu FN usai menembak dan menganiaya debt collector saat menagih tunggakan cicilan mobil. Belakangan keluarga korban dan terlapor membuat laporan ke Polda Sumsel.

“Kami telah menerbitkan DPO terhadap Aiptu FN pencarian terhadap yang bersangkutan guna mencari titik terang suatu tindak pidana termasuk fakta di TKP bagaimana,” ucap Direktur Ditreskrimum Polda Sumsel Kombes Pol Anwar Reksowidjojo, SIK, MH didampingi Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto, SIK, Minggu (24/3/2024).

Polda telah melakukan upaya persuasif terhadap pihak Aiptu FN termasuk Bidang Propam Polda Sumsel terkait dengan dugaan pelanggaran etik.

Upaya pelaporan balik juga yang dilakukan istri Aiptu FN yakni DS dengan dugaan perampasan dan penganiayaan.

Baca Juga: 5 Fakta Aiptu FN, Polisi Tembak dan Aniaya Debt Collector Karena Ditagih Tunggakan Mobil

“Kedua laporan ini kita tidak lanjuti, dan tentunya kita harus berimbang sesuai dengan fakta dan bukti yang ada di lapangan,” ucapnya.

Polisi telah melakukan olah TKP termasuk mengamankan barang bukti satu unit kendaraan Toyota Avanza Putih dengan Nomor Polisi B 1919 DTT mobil milik Aiptu FN yang sempat dibawa oleh pihak debt colector.

Istri Aiptu FN juga membeberkan penyebab suaminya naik pitam hingga terjadi insiden yang menimpa dua debt colector yang mengalami luka tusuk.

Istri Aiptu FN yakni DS didampingi kuasa hukumnya Rizal Syamsul, SH, telah melaporkan insiden tersebut ke SPKT Polda Sumsel terkait dengan penganiayaan dan perampasan yang dialaminya, pada Minggu (24/03/2024) dinihari.

Istri Aiptu FN melalui Rizal Syamsul, SH menjelaskan kronologis kejadian yang mereka alami di pelataran parkir PSX Mall pada Sabtu (23/03/2024).

Baca Juga: Polisi di Palembang Tembak dan Tusuk Debt Collector Gegara Nagih Tunggakan Mobil, Aiptu FAN Kini Buron

"Namun saat hendak pulang, mobil klien kami ini dihadang oleh dua mobil dari depan dan belakang,” ucap Rizal.

Berdasarkan pengakuan DS, ada lebih 12 orang yang disinyalir merupakan seluruhnya adalah debt colector saat kejadian.

“Beberapa di antaranya keluar gedor gedor (pintu mobil Aiptu FN -red) ada unsur pemaksaan, waktu Aiptu FN keluar diomongke kalau mobil ini ada masalah, katanya (salah satu petugas debt colector –red) mobil klien kami punya orang dan saling tunjuk STNK,” jelas Rizal.

Di waktu yang bersamaan itulah kemudian salah satu petugas debt colector itu merampas kunci kontak mobil Toyota Avanza warna putih dengan nopol B 1919 DTT milik Aiptu FN.

“Suami klien kami jatuh dan mengalami luka di tangan dan lecet di lengan dan baju koyak karena ada yang menarik,” katanya.

Aiptu FN yang terancam kemudian mengambil senjata yang belakangan diketahui merupakan air softgun dan melakukan penyerangan terhadap dua petugas debt colector.

“Pada intinya yang dilakukan suami klien kami sebagai pembelaan diri. Karena dari 12 orang yang ada saat itu tidak mungkin bisa dilawan oleh suami klien kami,” ungkapnya.

“Karena itulah terjadi perlawanan, apalagi anak-anak klien kami berada di dalam mobil ketakuran dan trauma,” tambahnya.

Pihaknya berharap, dengan laporan ini penyidik bisa menindaklanjuti laporan dan bila perlu menelusuri pihak mana yang memberi kuasa terhadap suatu kegiatan ini.

“Mungkin ini bentuk kekesalan masyarakat yang sudah geram. Bukan geram dengan penembakan dan penusukan oleh oknum polisi, tapi geram dengan prilaku dan tindakan debt collector ini. Untuk itu kami minta Kapolda untuk bisa mengusut sampai akarnya, siapa saja yang terlibat, asal lising dari mana, perusahaan mana. Dari penarikan yang dilakukan ini sudah merujuk kepada kekerasan,” ungkapnya.

Terkait pihak debt collector yang juga melaporkan pihaknya ke polisi, Rizal menghargai dan menghormatinya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI