Sosok Prof Purwo Santoso, Guru Besar UGM yang Ceramah Marxian di Masjid Kampus

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Sabtu, 23 Maret 2024 | 22:46 WIB
Sosok Prof Purwo Santoso, Guru Besar UGM yang Ceramah Marxian di Masjid Kampus
Prof Purwo Santoso, guru besar UGM yang ceramah Marxian di masjid kampus. [fisipol ugm]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Prof Purwo Santoso, Guru Besar FISIP Universitas Gajah Mada (UGM) sedang ramai diperbincangkan di media sosial. 

Gara-garanya adalah cuplikan ceramah kajian ramadan Prof Purwo Santoso di Masjid Kampus UGM yang mengangkat Peran Kebijakan Publik dalam Mewujudkan Keadilan Sosial.

Dalam ceramahnya, Prof Purwo Santoso bicara mengenai kemiskinan struktural dan mengaitkannya dengan aliran ekonomi kiri Marxian. 

Ini tentu sesuatu yang langka terjadi di mana dalam sebuah kajian agama khususnya Islam berbicara mengenai kemiskinan dari sudut pandang kiri. 

Baca Juga: Download 5 Kultum Jelang Berbuka Berbagai Tema, Singkat dan Penuh Hidayah

Menurut dia, pemerintah membicarakan kemiskinan sebagai properti dan watak individu bukan watak relasi sosial. 

"Jadi kalau kemiskinan struktural itu dibicarakan, kemiskinan itu produk dari struktur kehidupan, struktur bermasyarakat dan seterusnya," ujar Purwo.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa cara masyarakat dalam bertransportasi, cara memproduksi menjual makanan, itu bisa menajdi sumber ketimpangan.

Dan dari hubungan yang timpang satu dan lain itu, kata Purwo, membuat orang miskin selalu dalam posisi dan dikalahkan.

"Telaah seperti itu kajian kemiskinan struktural hanya disukai orang-orang Marxian. Karena logika membagi-bagi kelas, yang tersisih selalu dicarikan jalan melawan sehingga cara menanggulangi dengan membikin ketegangan sosial termasuk protes, mengorganisir diri," tuturnya.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Toko Bunga di Sekitar UGM Jogja, Ada Bunga Palsu hingga Rajut

Menurut Purwo, wacana kemiskinan struktural semakin tidak nyaring lagi  belakangan ini karena kita berpikir tidak lagi Marxian.

"Saya ga tahu di masjid kampus apakah saya harus jual Marxisme di sini. Tapi sebagai wacana, sebagai cara menganalisis saya kira itu fair-fair saja," ucapnya.

Secara terus terang Purwo mengatakan, wacana strukturalis yang metodeloginya yang diacu, diproduksi oleh orang-orang kiri itulah yang menjadikan wacana itu bertahan dan solusinya bersifat struktural.

Profil Prof Purwo Santoso

Prof. Drs. Purwo Santoso, MA. Ph.D adalah Guru Besar dan Kepala Departemen Politik dan Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada.

Purwo menempuh pendidik S1 Ilmu Pemerintahan di UGM dari tahun 1981-1987. Lalu ia melanjutkan S2 Studi Pembangunan Internasional di Universitas St. Mary’s . Halifax. Canada.

Purwo kemudian meraih gelar doctor di Jurusan Pemerintah dengan referensi khusus pembuatan kebijakan lingkungan, London School of Economics and Political Science (LSE). London. England.

Minat Purwo sendiri adalah pada bidang Tata Kelola Perbatasan, Desentralisasi dan Politik Lokal, Tata Kelola, Kebijakan Publik, Kesejahteraan Sosial. 

Dalam pidato pengukuhan guru besar, Purwo menyampaikan tentang the development of transformative social science studies, and the learning perspective of higher education in Indonesia. Salah satu buku yang diterbitkan adalah Public Policy Analysis.

Korban
Sangat masuk akal, kemiskinan di indonesia mmng terstruktur, biangbya adalah pemerintah Jokowi
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI