Suara.com - Pengamat Politik Saiful Mujani menuliskan sindiran yang diduga ditujukan ke Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.
Dalam cuitan di akun X, Saiful Mujani mengatakan, ada partai yang mendahului partai-partai lain dalam mencalonkan presiden yang tujuannya mengerek suara partainya naik ke urutan kedua bukan soal menang pilpres.
Sayangnya kata Saiful Mujani, target itu tidak tercapai. Karena itu Mujani menuturkan, hasil pilpres hanyalah tunggangan. "Jangan tanya hasil pilpresnya yang memang hanya tunggangan," tulisnya di X.
Dengan sikap dan perilaku politik demikian, menurut Mujani, mudah saja melupakan kerusakan tatanan politik oleh lawannya sekalipun.
Baca Juga: Kapten Timnas AMIN Respons Pertemuan Prabowo - Surya Paloh: Kita Tetap Jalur MK
"Katanya, persatuan di atas segalanya. Ini retorika lama dan sangat orba. Ga sadar bawa persatuan tanpa kontrol adalah semu, lemah, dan menipu," tuturnya.
Menurut Mujani, Orde Lama dan Orde Baru adalah saksi sejarah kelemahan kita berbangsa tanpa kontrol terhadap penguasa.
Seperti diketahui NasDem adalah partai yang pertama kali mencalonkan presiden yaitu Anies Baswedan di saat partai-partai lain belum melakukan deklarasi.
Lalu kini ketika suara NasDem belum bisa menembus dua besar dan Anies kalah di pilpres, Surya Paloh menyatakan menerima hasil Pemilu 2024.
Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Prabowo-Gibran yang terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI.
Baca Juga: Respons Cak Imin soal Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo di NasDem Tower
"Partai NasDem mengajak kepada seluruh komponen bangsa untuk senantiasa mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan golongan atau kelompok di dalam upaya mencari keadilan pascapemilu," ucap Surya Paloh.