Suara.com - Kabar mengejutkan dari salah satu partai senior yakni PPP yang gagal lolos senayan berdasar hasil perolehan suara di Pemilu 2024.
PPP diketahui gagal melaju ke senayan karena tak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen.
Ini merupakan peristiwa pertama dalam sejarah di mana PPP yang notabene partai besar gagal lolos dalam pemilu.
Kisah gagal lolosnya PPP ke Senayan nyatanya turut jadi perhatian serius bagi pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.
Baca Juga: Siapa Pendiri PPP? Partai Lawas yang Gagal Lolos ke Senayan
Melalui unggahan di akun Twitternya, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu teringat sang ayah.
Ia menyebut bahwa ayahnya merupakan kader PPP di masa Orde Baru.
"Begitupun almarhum ayah saya. Separuh hidupnya buat mengabdi sebagai jurkam PPP zaman Orde Baru," tulisnya menanggapi unggahan pemilik akun @MicksMarzuq mengenang kakeknya yang merupakan simpatisan garis keras PPP.
Unggahan Burhanuddin Muhtadi itupun direspon pemilik akun CharisKurniawan.
"Al Fatihah untuk Pak Muhtadi, keteguhan hati beliau luar biasa, Subuh itu kami melepas beliau penuh haru, Al Fatihah untuk seluruh korban Covid19," tulisnya.
Baca Juga: Tak Lolos ke Senayan, PPP Siap Layangkan Gugatan ke MK: Data Internal Kami Sudah Lewati 4 Persen
"Makasih doanya Mas. Sejak kemarin ketika data menunjukkan PPP tidak lolos langsung teringat mendiang ayah," balas Burhanuddin Muhtadi.
Diketahui berdasar hasil rekapitulasi KPU, PPP hanya memeroleh sebayak 5.878.777 suara atau 3,873 persen pada Pemilu 2024.