Suara.com - Polisi menangkap Jannes Kilon Diaz (35), pria ngaku nabi dan ingin bubarkan agama Islam. Warga Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, ini ditangkap pada Selasa 19 Maret 2024.
"Pelaku ditangkap di salah satu bengkel di Jalan Belibis yang tidak jauh dari rumahnya," kata Kapolres Tebing Tinggi AKBP Andreas Tampubolon, Kamis (21/3/2024).
Dirinya menjelaskan bahwa video itu direkam pelaku di Lapangan Golf Desa Penonggol, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai. Video itu lalu diunggah ke media sosial miliknya dan beredar serta viral.
Dari pelaku disita mimbar, tripod, jubah, kertas berisi narasi yang disampaikan pelaku serta handphone yang digunakan pelaku saat merekam video tersebut.
"Pelaku dijerat dengan UU No.1 Tahun 2024 perubahan kedua atas UU No. 11 tahun 2008. Untuk motifnya masih dalam penyelidikan," katanya.
"Untuk motif dari pelaku melakukan perbuatannya masih dalam penyelidikan Polres Tebing Tinggi," tukasnya.
Diberitakan, video seorang pria yang mengaku nabi dan meminta agama Islam dibubarkan viral di media sosial (medsos).
Dilihat dari video yang diunggah akun Instagram @tkpmedan, Rabu (20/3/2024), pria itu terlihat memakai baju berwarna putih.
Dirinya berdiri di salah satu lapangan dan di depannya ada podium. Pria itu mengaku bernama Jannes Kilon Diaz. Dirinya mengaku merekam video itu pada 18 Maret 2024.
"Hari ini tanggal 18 Maret 2024, saya Jannes Kilon Diaz, saya adalah nabi yang diutus untuk mendampingi umat Muslim. Saya adalah nabi yang memiliki mukjizat multisuper telepati, yaitu di mana penglihatan, pendengaran, pikiran, rasa dan suara hati saya terhubung secara permanen dengan manusia lainnya," katanya.
"Pada hari ini, setelah melewati proses yang panjang, makanya tiba saatnya saya harus mengabarkan pada dunia untuk segera membubarkan agama Islam sesuai dengan petunjuk Tuhan yang Maha Esa," sambungnya.
Jannes mengaku mendapat petunjuk untuk membubarkan Islam ini dalam dua waktu. Pertama 29 November 2020 dan 19 Februari 2021.
"Demikian ini saya sampaikan, demi kepentingan seluruh umat manusia. Manusia sejati adalah manusia yang patuh akan perintah penciptanya, yaitu kepada yang Maha Kuasa, Tuhan yang Maha Esa, sekian, terima kasih," cetusnya.