Suara.com - Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon tidak ingin ikut dalam pilkada di Kabupaten Dairi, kampung halamannya.
Jansen merasa dirinya tidak lagi relevan dengan kondisi politik elektroral saat ini yang lebih mementingkan uang saat pencalonan.
"Ampunnnn. Walau tanah kelahiran sendiri, ngak dululah mungkin ya," ujar Jansen Sitindaon saat diminta seorang netizen mengikuti Pilkada Dairi 2024 di X.
Jansen mengatakan secara tegas tidak akan ikut pilkada jika tidak ada penindakan keras terhadap politik uang. Apalagi kata dia pilkada lebih kejam dibanding pileg dalam hal politik uangnya.
"Apalagi pilkada ini, lebih kejam lagi politik uangnya dibanding pileg. Termasuk hampir semua pilkada di Kabupaten lain, sudah merata sama rusaknya sebenarnya di seluruh Indonesia ini," ujar dia.
Dengan kondisi di mana seperti di Dairi yang merupakan salah satu kabupaten dengan politik uang yang sangat kental, Jansen mengatakan pasti kalah jika maju Pilkada.
"Dengan keadaan ini — dimana kampung kita Dairi ini salah satu Kabupaten dgn politik uang yg sangat kental — sudah pasti kalahnya aku," tuturnya.
Kalau sekedar untuk maju saja, Jansen mengaku bisa karena kursi Demokrat di Dairi sekarang 6 sehingga hanya butuh 1 kursi tambahan untuk mengusung calon.
"Namun ngasih uang “togu togu ro” ke setiap rakyat ini yang aku tidak siap dan jauh dari mahzab dan pikiranku," tuturnya.
Baca Juga: Kemendagri Respons Permintaan KPK Soal Larangan Pemberian Bansos Jelang Pilkada 2024
Menurut Jansen, biar sajalah yang mau “merampok” di tanah Dairi yang maju dan didukung rakyat ramai-ramai agar sekalian tambah rusak kampung halamannya itu.
"Mungkin memang sudah harus begitu dulu jalannya. Rusak total dulu semua, baru masyarakat dan kita semua sadar. Termasuk ini juga berlaku utk banyak daerah2 lain di Indonesia," ujar Jansen.