Terancam Tak Lolos ke Senayan, Dito Ariotedjo Akui DKI 1 Sangat Berat Buat Golkar

Selasa, 19 Maret 2024 | 19:49 WIB
Terancam Tak Lolos ke Senayan, Dito Ariotedjo Akui DKI 1 Sangat Berat Buat Golkar
Menteri Pemuda dan Olahraga yang juga politisi Golkar Dito Ariotedjo. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) sekaligus politisi Partai Golkar, Dito Ariotedjo, angkat bicara terkait peluangnya lolos ke Senayan sangat tipis.

Bagi Dito, daerah pemilihan (Dapil) tempatnya bertarung adalah area yang berat untuk Golkar.

"Ya dari awal memang DKI 1 itu merupakan Dapil yang sangat berat buat Partai Golkar," ujar Dito ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (19/3/2024).

Namun begitu, Dito mengaku ia sendiri yang memilih Dapil DKI 1 itu. Dia mengklaim bahwa suara Golkar justru mengalami kenaikan di Dapil DKI 1 dibanding Pemilu 2019.

Baca Juga: Soal Polemik RUU DKJ Jadi UU, Begini Respons Airlangga Hartarto

"Makanya saya ketika ditugaskan saya pilih yang kosong dan paling berat. Dan Alhamdulilah untuk perolehan suara sangat signifikan naiknya kita di 111 ribu dan sebelumya di 2019, hanya 70 ribuan," ucap Dito.

"Tapi memang perolehan suaranya belum cukup untuk satu kursi," imbuhnya.

Untuk diketahui, sejumlah nama caleg terkenal memperebutkan enam kursi DPR RI di daerah pemilihan atau dapil DKI Jakarta I. Sayangnya, mereka terancam gagal melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR berdasarkan hasil perolehan suara mereka di dapil yang mencakup Kota Jakarta Timur itu.

Mulai dari Menpora Dito Ariotedjo yang merupakan caleg dari Partai Golkar hingga caleg PDIP Harry Basuki Tjahaja Purnama yang merupakan adik eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok gagal mendapatkan kursi.

Berdasarkan penghitungan menggunakan metode Sainte Lague sebagaimana diatur dalam undang-undang pemilu, PDIP hanya memperoleh 1 kursi. Jatah itu didapat oleh caleg PDIP Putra Nababan dengan perolehan suara 105.559, sementara Partai Golkar gagal mengamankan kursi dari dapil Jakarta I.

Baca Juga: Gagal Lolos ke DPR, Popularitas Tak Mampu Dongkrak Suara Caleg Golkar Ngabalin

Selain itu, caleg yang juga pesohor Ayu Azhari juga terancam gagal sebab PAN juga tak mendapatkan kursi dari dapil ini. Ada pula pendakwah Yusuf Mansur dari Perindo yang juga terancam gagal mengingat partai yang diketuai Harry Tanoesoedibjo ini kalah bersaing.

Berdasarkan penghitungan konversi dari hasil rekapitulsi suara tingkat nasional untuk Provinsi DKI Jakarta pada rapat pleno yang digelar KPU, partai dan caleg yang berhasil mendapatkan kursi di dapil DKI Jakarta I ialah PKS 2 kursi (Mardani Ali Sera dan Anis Byarwati), PDIP 1 kursi (Putra Nababan), Gerindra 1 kursi (Habiburokhman), PAN 1 kursi (Eko Hendro Purnomo), dan PKB 1 kursi (Hasbiallah Ilyas).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI