Alasan Golkar Jadi Partai Seksi Bagi Presiden Jokowi

Ruth Meliana Suara.Com
Selasa, 19 Maret 2024 | 14:12 WIB
Alasan Golkar Jadi Partai Seksi Bagi Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. [Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut berpotensi merebut Partai Golkar. Hal ini diungkap oleh pegiat media sosial Jhon Sitorus lewat akun X atau Twitter miliknya, @/Miduk 17.

Dalam cuitannya, Jhon Sitorus mengungkap alasan mengapa Golkar bisa menjadi partai seksi bagi Presiden Jokowi. Menurutnya, ini karena Partai Golkar memiliki sejarah berganti-ganti ketua umum, tetapi tidak mengandalkan trah seperti PDI Perjuangan.

"Kini, Golkar jadi partai yang seksi bagi Jokowi karena Golkar adalah partai besar yang kepemimpinannya bisa berganti setiap saat, tanpa harus bergantung pada trah tertentu," ungkap Jhon Sitorus seperti dikutip Suara.com, Selasa (19/3/2024).

Adapun alasan Jokowi akan berlabuh ke Golkar, kata Jhon Sitorus, karena sang presiden sudah tidak mungkin kembali ke partai PDI Perjuangan. Sebagai informasi, PDIP memang selama ini dikenal sebagai partai yang membesarkan nama Jokowi.

Baca Juga: Zulhas Tegaskan Pembagian Kursi Menteri Hak Prerogatif Presiden, Sindir Golkar yang Minta Jatah 5 ke Prabowo?

PDIP tercatat sudah mendukung Jokowi sejak menjadi Wali Kota Solo. Kemudian dukungan kembali diberikan saat Jokowi maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta bersama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai wakilnya.

Puncaknya, PDIP mendukung Jokowi di dua Pilpres beruntun, di mana baik Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 dimenangkan oleh Jokowi. Namun sayang, kini hubungan Jokowi dengan PDIP dinilai renggang karena beda pilihan capres 2024.

Jokowi diyakini mendukung putranya, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sementara PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Situasi ini, lanjut Jhon Sitorus, membuat hampir mustahil Jokowi kembali ke PDIP. Karena itu, orang nomor satu di Indonesia itu dinilai akan berlabuh ke partai baru, dan salah satu yang diyakini adalah Partai Golkar.

"Tak mungkin dia (Jokowi) kembali ke PDIP. Walau (Jokowi) belum resmi mengundurkan diri, mau ditaruh di mana mukanya (jika kembali bergabung ke PDIP)?" tambah Jhon Sitorus.

Baca Juga: Cita-cita Jan Ethes Jadi Presiden Gampang Terwujud, "Kita Tahu Bagaimana Rasa Sayang Kakek kepada Cucu Pertamanya"

Jhon Sitorus juga menuding Jokowi akan mengambil alih Partai Golkar dari ketum saat ini, Airlangga Hartarto. Apalagi ia yakin Jokowi belum selesai bermain politik dan akan masih berlanjut hingga pensiun.

"Andai Airlangga terkudeta dari kursi Ketua Umum Golkar, Airlangga mestinya tidak punya beban dan bisa kembali menikmati bisnis. Kecuali mereka saling sandera lalu akan membuka kartu AS-nya jika salah satunya berani melawan," tulisnya.

"Jokowi belum selesai, tak akan selesai. Karena apa yang dimulai dari tahun 2023, itu masih bagian dari permulaan untuk episode berikutnya. Soal bagaimana perasaan Airlangga? Yo ndak tahu kok tanya saya," pungkas Jhon Sitorus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI