Menag Yaqut Tanggapi Wacana Hapus Sidang Isbat: Muhammadiyah Dulu Juga Mengusulkan

Senin, 18 Maret 2024 | 20:01 WIB
Menag Yaqut Tanggapi Wacana Hapus Sidang Isbat: Muhammadiyah Dulu Juga Mengusulkan
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi usulan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah untuk sidang isbat penentuan awal dan akhir bulan Ramadan dihapuskan. Yaqut mengatakan sidang isbat bermula salah satunya dari usulan Muhammadiyah sendiri.

"Sidang isbat ini dulu ada karena salah satunya adalah usulan dari saudara-saudara kita Muhammadiyah ya. Untuk merekonsiliasi perbedaan-perbedaan yang mungkin terjadi dalam penetapan," kata Yaqut di Kompleks DPR RI, Jakarta Pusat, Senin (18/3/2024).

Namun begitu, Yaqut menilai keberadaan sidang isbat merupakan suatu hal yang baik. Sebab Indonesia memiliki keberagaman dalam urusan agama meski pun sama-sama memeluk agama Islam.

"Ini bagus, ini barang yang bagus (sidang isbat) karena kita tahu kita ini, majemuk. Negara kita ini majemuk dan pilihan-pilihan ekspresi keagamaan pun macam-macam maka ada sidang isbat sebagai salah satu cara untuk menengahi segala perbedaan yang terjadi dan itu bagus," ucap Yaqut.

Baca Juga: Menag Respons soal Polemik Tarawih Kilat: Nggak Tarawih Aja Boleh, Tapi...

Selain itu, Yaqut menyampaikan sidang isbat juga tidak menyedot anggaran terlalu banyak. Oleh sebab itu, Yaqut menilai sidang isbat masih relevan untuk dilakukan.

"Soal konsekuensi anggaran seberapa besar sih yang digunakan untuk sidang isbat, kalau dikatakan besar, disebut nilainya nggak (mahal)," jelas dia.

"Apakah itu nilai yang dikeluarkan dalam sidang isbat itu worth it atau tidak sih dengan usaha untuk memperdamaikan perbedaan yang ada. Tidak menyamakan loh ya, memperdamaikan perbedaan-perbedaan yang mungkin muncul, menurut saya worth it," lanjutnya.

Sebelumnya, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti beberapa waktu lalu mengemukakan bahwa sidang isbat tidak diperlukan untuk menentukan awal dan akhir Ramadan 1445 Hijriayah.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat berceramah dalam acara Tarhib Ramadan dan Milad ke-3 Masjid Al Birru di Desa Mindahan Kidul, Batealit, Jepara. Abdul menilai karena pada akhir Ramadhan hilal berada di atas 8 derajat.

Baca Juga: Hitung Mundur Idul Fitri, Lebaran 2024 Berapa Hari Lagi?

"Insya Allah Idul Fitri akan bareng (dengan pemerintah). Posisi hilal saat akhir Ramadan sudah di atas 8 derajat. Dengan posisi seperti itu, hilal sudah bisa dilihat jelas. Jadi tidak perlu sidang isbat, sehingga bisa hemat anggaran," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI