Keberadaan siklon tropis dalam jumlah banyak tersebut tidak hanya menimbulkan bencana hidrometeorologi, tetapi juga menarik angin dingin dari Kutub Selatan yang membuat udara di Indonesia terasa cukup dingin.
Ia mencontohkan daerah yang biasanya tidak mengalami hujan justru turun hujan, seperti Timur Tengah.
Bagi wilayah tropis seperti Indonesia yang hanya memiliki dua musim, cuaca ekstrem yang meningkat tidak hanya terjadi saat musim hujan saja, tetapi juga terjadi saat periode transisi menuju musim kemarau.
Menurutnya, kondisi cuaca di Indonesia akan kembali normal bila siklon tropis mendekati wilayah daratan.
Hal tersebut dikarenakan mata badai memiliki energi yang kuat saat berada di tengah laut, namun meluruh saat mencapai daratan.
Akan tetapi, ia belum bisa memprediksi kapan situasi akan normal seperti sebelumnya.
"Cuma sampai kapannya saya belum berani (memprediksi), karena memang kondisinya masih seperti ini," ungkapnya.