Mahfud MD Lagi Ngomongin Film India, Malah Dianggap Sindir 02

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Senin, 18 Maret 2024 | 10:33 WIB
Mahfud MD Lagi Ngomongin Film India, Malah Dianggap Sindir 02
Ilustrasi Mahfud MD. Mahfud MD dianggap menyindir paslon 02 saat bicara tentang Film India. [Instagram/mohmahfudmd]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon wakil presiden 03 Mahfud MD menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa dengan menonton film India berjudul Khalnayak.

Menurut Mahfud MD, film ini bercerita tentang pertarungan antara polisi dengan penjahat besar. Ia pun mencuplik dialog dalam film Khalnayak di akun X.

"Diantara dialog antara keduanya begini: "Polisi adalah abdi negara dan pahlawan yang melindungi rakyat, sedangkan kamu adalah penjahat pengkhianat", kata Inspektur Polisi," tulis Mahfud.

Lalu penjahat besar itu kata Mahfud menjawab bahwa polisi yang mengaku pahlawan sama saja dengan dirinya yang penjahat. Tak ada bedanya.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pilpres 2024 di 33 Provinsi Tuntas, Tak Terlihat Kemenangan Ganjar-Mahfud

"Saya bekerja untuk bos mafia yang merusak dan sangat jahat, sedangkan kamu para polisi bekerja untuk pemerintahan dan penegakan hukum yang korup dan mengisap rakyat. Jadi penjahat dan polisi sama-sama petugasnya para perusak negara"," kata si penjahat tulis Mahfud.

Menurut Mahfud MD cerita film India ini bisa dinikmati melalui Youtube. Ia memberikan pesan bahwa cuitannya ini bukan untuk menyindir siapa-siapa.

"Mungkin cerita film ini bisa menjadi semacam kuliah Ramadhan bagi kita," tuturnya. Namun tetap saja ada netizen yang menganggap Mahfud sedang menyindir kubu paslon 02.

"Aduh pasukan 02 kesindir neh Prof. Awokwokwokwok," ujar netizen menanggapi cuitan Mahfud MD tersebut.

Mahfud MD memberikan jawaban bijak. Menurutnya, peristiwa seperti yang terjadi di film India itu bukan hanya di 02 tapi juga bisa terjadi di 01 dan 03 atau rezim-rezim lain.

Baca Juga: Adab Anies Jika Ditawari Jadi Menteri Singgung Prabowo, Publik: Senyum Sengkuni

Menurut dia, elemen pejabat korup dan polisi jahat selalu ada di setiap rezim. Sama juga selalu ada elemen pejabat dan polisi bersih.

"Selalu ada pertarungan antara moral dan keculasan, antara hati nurani muth'mainnah dan nafsu amarah," tutur Mahfud.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI