Suara.com - Korlantas Polri mencatat terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas pada pelaksanaan arus mudik lebaran Idul Fitri 2023 sebesar 18 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan penurunan persentase kecelakaan tersebut berkat kerja sama antara Polri, Kementerian Perhubungan, dan instansi lain dalam mengatur kebijakan arus mudik lebaran.
"Atau terjadi penurunan kecelakaan lalu lintas sekira 772 perkara," kata Aan secara virtual, Minggu (17/3/2024).
Selain angka kecelakaan, angka korban meninggal akibat kecelakaan selama mudik lebaran juga mengalami kemerosotan. Kemerosotan tersebut terjadi sekitar 28 persen atau 211 orang.
Baca Juga: Jelang Musim Mudik Lebaran, Kemenhub Mulai "Ramp Check" Pada Moda Transportasi Darat, Laut dan Udara
Meski demikian, masih banyak jumlah pelanggaran yang dilakukan para pemudik. Di antaranya pelanggaran sistem ganjil-genap di jalur mudik lebaran tahun 2023 sekitar 798 perkara.
"Masih ada masyarakat yang tidak mengikuti aturan yang sudah ditentukan," ucapnya.
Berdasarkan catatan Aan, selama arus mudik 2023 lalu, pihaknya juga menerapkan contra flow di jalur mudik sebanyak 23 kali dan one way 11 kali.
Sementara saat arus balik, pihaknya menerapkan contra flow 25 kali dan one way 10 kali.
"Ini untuk di jalur nasional atau non nasional. Maupun rekayasa lalu lintas yang dilakukan terutama di Jawa Tengah," jelasnya.
Baca Juga: Mudik Lebaran 2024: Ban Tubeless vs Ban Biasa, Mana Pilihan Terbaik?
Tak hanya di jalur mudik, rekayasa lalu lintas juga dilakukan dibeberapa tempat wisata dan penyebrangan. Agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Kami tahan perjalanannya ada 6.900 kendaraan dengan durasi waktu sekira 1 jam," tandasnya.