Project Nimbus, Google Dukung Militer Israel Serang Gaza Palestina?

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 17 Maret 2024 | 16:16 WIB
Project Nimbus, Google Dukung Militer Israel Serang Gaza Palestina?
Ilustrasi Project Nimbus Google-Israel [Unsplash/Pawel]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Program yang dijalankan oleh Google dan Amazon, Project Nimbus ternyata justru memicu protes di antara para pekerja perusahaannya. Pekerja dikabarkan melakukan demonstrasi di seluruh negeri menentang kontrak ini. Sekilas mengenai Project Nimbus Google, benarkah dukung militer Israel secara aktif?

Project Nimbus

Project Nimbus merupakan proyek kerjasama antara militer Israel dan Google, dengan beberapa perusahaan teknologi dari barang seperti Amazon yang disebutkan tadi. Dengan nilai 1,2 miliar dollar AS, yang menjadi fokus adalah layanan Cloud pada pemerintah Israel untuk mendukung IDF.

Sejatinya kesepakatan kerjasama telah ditandatangani sejak tahun 2021 lalu dengan tujuan memberikan pasokan IDF dengan teknologi canggih termasuk pemanfaatan AI. Manfaat utama dikatakan adalah untuk meningkatkan kemampuan pengumpulan data intelijen.

Baca Juga: Sudah Tahu? Begini Cara Cek Jumlah Perangkat yang Terhubung ke Akun Google

Secara detail, rincian dari teknologi dan pemanfaatan yang akan disediakan masih belum dapat dipastikan. Namun setidaknya pemanfaatan ini akan mencakup area deteksi wajah, melacak objek, hingga analisis sentimen untuk menerjemahkan perasaan seseorang melalui gambar, ucapan, hingga tulisan.

Canggih ya?

Mendukung Militer Israel atau IDF

Seperti yang dinyatakan di bagian sebelumnya, Nimbus memang merupakan hasil kerjasama Google dengan pihak Israel. Pemerintah dan militer Israel memiliki andil besar dalam pengembangan dan pendanaan proyek tersebut, sehingga secara jelas Nimbus mendukung pemerintah dan militer Israel.

Tidak sedikit yang menyangka bahwa proyek ini dikembangkan untuk meningkatkan pengawasan pada warga Palestina. Ini mengapa kemudian pengembangannya mengundang protes dari berbagai pihak, bahkan dari sisi internal dan pegawai dari proyek tersebut.

Baca Juga: Jumat Malam, 13 Warga Gaza Meninggal Diberondong Pesawat Tempur Israel

Protes dari Berbagai Pihak

Protes yang dilakukan kemudian direspon dengan pemecatan seorang teknisi. Mantan karyawan ini menyatakan protes ketika Managing Director Google Israel melakukan pidato di Mind the Tech, Amerika Serikat.

Ada pula surat terbuka yang mengatasnamakan karyawan Google dan Amazon di The Guardian, yang menyebutkan teknologi Nimbus sangat berbahaya dan dibangun untuk mendiskriminasi dan melakukan pengusiran sistematis yang dilakukan militer dan pemerintah Israel pada warga Palestina.

Kontributor : I Made Rendika Ardian

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI