Suara.com - Hotman Paris Hutapea mendesak agar Kapolri turun tangan membentuk untuk mengungkap santri yang tewas di pondok pesantren (ponpes) di Tebo, Provinsi Jambi.
Adapun santri yang meninggal berinisial AH. Ia ditemukan meninggal pada Selasa 14 November 2023, di rooftop lantai 3 ponpes yang disebutkan karena tersengat listrik.
Namun, berdasarkan hasil autopsi pihak rumah sakit, penyebab kematian korban karena patah tulang. Hal inilah yang membuat orangtua korban datang jauh-jauh dari Jambi ke Jakarta, meminta bantuan Hotman Paris Hutapea untuk menangani kasusnya.
Lewat unggahan video di akun instagram miliknya, Hotman Paris telah berbicara dengan dokter yang melakukan autopsi atas murid pesantren yang meninggal tersebut.
"Dan menurut dokter yang melakukan autopsi penyebab kematian adalah patah tulang tengkorak, patah tulang rusuk dan patah tulang bahu sedangkan yang disebarkan seolah-olah karena aliran listrik," katanya, dilihat Sabtu (16/3/2024).
Oleh karena itu, Hotman Paris meminta kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk menurunkan tim ke Polres Tebo.
"Bapak Kapolri, Bapak Kadiv Propam sudah waktunya menurunkan tim ke Polres Tebo, ini saya langsung dapat keterangan dari dokter yang melakukan autopsi," ungkapnya.
"Tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tulang tengkorak, patah tulang rusuk dan patah tulang bahu, ini benar-benar ada sesuatu yang terjadi di sini," sambungnya.
Hotman Paris meyakini kasus ini tidak akan terpecahkan kalau Kapolri tidak turun.
"Jadi kalau bukan bapak Kapolri yang turun tangan menangani ini kasus tidak akan terpecahkan. Bapak Kadiv Propam ini kasus benar-benar serius," tukasnya.