Sekjen PKS: Kalau Tidak Ada Oposisi terhadap Pemerintah Apa Gak Malu di Mata Dunia?

Jum'at, 15 Maret 2024 | 23:06 WIB
Sekjen PKS: Kalau Tidak Ada Oposisi terhadap Pemerintah Apa Gak Malu di Mata Dunia?
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi. [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan bahwa partainya tidak masalah jika harus jadi oposisi pada pemerintahan baru pasca Pemilu 2024. Aboe menyatakan siap menjadi oposisi maupun berkoalisi dengan pemerintah.

"Buat PKS di oposisi nggak di oposisi jam terbangnya sudah cukup ya. Kalau memang harus kembali ke oposisi kami juga nggak ada kesulitan, kami kembali kepada pemerintah kami pun juga nggak ada kesulitan," kata Aboe dalam jumpa pers di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (15/3/2024)

Aboe menerangkan keputusan PKS berada di oposisi atau koalisi akan ditentukan oleh Majelis Syuro PKS.

"Permasalahannya adalah kita lihat dari hasil besok baru kalau watak dan karakter PKS itu selalu di Majelis Syuro. Nanti keputusan mau ke mana arahnya, bagaimana dan sebagainya, kita lihat maslahatnya," ucap Aboe.

Baca Juga: Ratu Wulla Dapat Tugas Khusus dari Surya Paloh Usai Mundur sebagai Caleg, Jadi Calon Bupati Sumba Barat Daya?

Ia menyampaikan rasa khawatir jika di pemerintahan mendatang tak ada partai yang beroposisi. Menurutnya, hal itu bisa membuat malu Indonesia di mata dunia.

"Memang kalau satu negara tidak ada oposisi nggak malu apa kita di mata dunia? Ini negara apa nggak ada yang check and balance, nggak ada yang kontrol. Jadi semuanya manut nggak bisa juga," ujar Aboe.

Oleh sebab itu, Aboe berharap masih ada partai politik saat ini yang bersedia untuk mengisi posisi sebagai oposisi.

"Kita lihat saja masih ada partai partai yang berkeinginan ngontrol pemerintahan itulah kira kira. Ada pun PKS sendiri kita tunggu waktunya," jelas dia.

Untuk diketahui, baru-baru ini capres nomor urut 1, Anies Baswedan angkat bicara terkait kans dirinya menjadi oposisi pemerintahan setelah ajang Pilpres 2024. Anies mengatakan bahwa Pemilu menghendaki adanya menang dan kalah.

Baca Juga: Sekjen NasDem Sebut Ratu Wulla Mundur sebagai Caleg DPR Atas Kemauan Sendiri

Anies menyebut pihak yang menang otomatis akan berada di pemerintahan, sementara yang kalah akan berada di luar lingkaran pemerintahan.

"Bahwa di dalam proses Pemilu itu akan ada selalu yang menang berada di pemerintahan, yang tidak (menang), berada di luar pemerintahan. Saya pegang prinsip itu aja," kata Anies ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (13/3).

"Prinsip itu yang dipegang. Bila menang berada di dalam pemerintahan, bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan dan dua duanya sama-sama penting," ujar Anies.

"Saya pernah katakan bukan di debat? Debat pertama saya bilang, bahwa jangan sampai kita tidak tahan berada di posisi oposisi," lanjut Anies.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI