Calon Ketum Golkar, Catatan Mentereng AG Kartasasmita vs Gibran: Anak Jokowi Kebanting

Galih Prasetyo Suara.Com
Jum'at, 15 Maret 2024 | 18:46 WIB
Calon Ketum Golkar, Catatan Mentereng AG Kartasasmita vs Gibran: Anak Jokowi Kebanting
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita memberikan sambutan dalam acara kolaborasi Toyota, Daihatsu, dan Astra yang digelar virtual, Rabu (28/4/2021). [Antara/Fathur Rochman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jelang munas Partai Golkar pada Desember 2024 mulai bermunculan nama-nama calon ketua umun. Bahkan nama calon ketum Golkar sudah mengerucut pada empat nama yakni Airlangga Hartarto (Ketum Partai Golkar dan Menko Perekonomian), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), Bambang Soesatyo (Ketua MPR), dan Bahlil Lahadalia (Menteri Investasi).

Menariknya juga muncul rumor bahwa cawapres 02 yang juga anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka layak dipertimbangkan untuk jadi ketum Partai Golkar.

Menurut pengamat politik M. Qodari, selain Jokowi, Gibran juga memiliki kans besar untuk bisa jadi ketum Golkar.

"Di luar empat nama yang disebutkan Bamsoet, menurut saya ada satu calon yang juga sangat potensial untuk menjadi Ketum Golkar ke depan yaitu Gibran Rakabuming Raka,” ungkap Qodari.

Qodari menjelaskan ada dua alasan mengapa Gibran memiliki kans besar jadi ketum Golkar. Pertama, tidak lama lagi menduduki jabatan posisi strategis sebagai orang nomor dua di Indonesia, pada saat dilantik menjadi wakil presiden secara resmi pada Oktober 2024.

“Partai Golkar punya kecenderungan yang sangat kuat untuk memiliki kaki, memiliki akses di pemerintahan, bukan hanya menteri tetapi juga atau bahkan wakil presiden, karena Golkar adalah partai yang ideologinya karya dan kekaryaan dan selalu berorientasi untuk menjadi bagian dari pemerintahan,” jelasnya.

Qodari melihat pengalaman itu terjadi pada wakil presiden (wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla saat menjabat pertama kali pada periode 2004-2009. Pada saat yang sama, JK juga berhasil menduduki ketua umum Golkar.

Alasan kedua, kata Qodari, Partai Golkar ke depan harus berorientasi terhadap anak muda karena pemilih terbanyak berasal dari kalangan muda. Oleh sebab itu, tantangannya partai Golkar juga harus diisi oleh banyak anak-anak muda.

Jika dibandingkan dengan usia, Gibran memang paling muda. Di atasnya ada Bahlil yang berusia 47, lalu AG Kartasasmita (55 tahun), Airlangga dan Bamsoet sama-sama berusia 61 tahun.

Baca Juga: Ini Respons Perwakilan Indonesia Saat Anggota Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pilpres 2024

Adu Rekam Jejak AG Kartasasmita vs Gibran

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI