Perkenalan Prabowo dengan Titiek sendiri bermula ketika putri Soeharto itu menjadi murid dari Sumitro. Kala itu ayah Prabowo dikenal sebagai seorang ahli ekonomi dan kritikus politik.
Sumitro lantas mencoba untuk menjodohkan putranya dengan Titiek. Setelah melewati perjodohan ini, Prabowo dan Titiek akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan pacaran selama dua tahun.
Mengutip dari berbagai sumber, Sumitro kemudian meminta Prabowo untuk menjalani hubungan serius dengan Titiek. Prabowo yang saat itu masih menjalani pendidikan militer, menyetujui permintaan sang ayah.
Tanpa ragu, Prabowo kemudian mendatangi Keluarga Soeharto atau akrab dikenal dengan keluarga Cendana. Di sana ia meminta restu agar bisa menikahi Titiek.
Pernikahan Prabowo dan Titiek digelar pada tanggal 8 Mei 1983. Dari pernikahan itu, pasangan ini dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Ragowo Hedi Prasetyo atau dikenal dengan nama Didit Prabowo.
Rumah tangga Prabowo-Titiek diguncang prahara. Bahkan pada 1995, keduanya sempat dirumorkan bercerai. Kondisi itu juga senada dengan konflik antara ayah Prabowo, Soemitro dengan Soeharto.
Runtuhnya rezim Soeharto pada tahun 1998 pun berimbas dengan pernikahan Prabowo dan Titiek. Keduanya resmi bercerai pada Mei 1998.