Luhut Minta Eks Pejabat Tukang Kritik Keluar dari Indonesia, Anies Beri Respons Menohok

Jum'at, 15 Maret 2024 | 14:46 WIB
Luhut Minta Eks Pejabat Tukang Kritik Keluar dari Indonesia, Anies Beri Respons Menohok
Capres 01 Anies Baswedan. [Suara.com/Rakha Arlyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anies Baswedan merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta pengkritik pemerintah angkat kaki dari Indonesia.

Anies memandang kritik harus dilihat sebagai proses pembelajaran untuk masyarakat. Tujuanya, supaya masyarakat lebih memahami kebijakan yang diambil oleh pemerintah.

"Maka pertanyaan komentar, kritik, itu harus dipandang sebagai proses pembelajaran kepada publik. Sehingga rakyat banyak akan mendengar nanti. Bagaimana kebijakan pemerintah itu penjelasannya lebih lengkap," kata Anies di Masjid Kubah Emas, Depok, Jumat (15/3/2024).

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Cak Imin usai Jumatan bareng di Masjid Jami Nurul Huda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024). (Suara.com/Rakha)
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Cak Imin usai Jumatan bareng di Masjid Jami Nurul Huda, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (1/3/2024). (Suara.com/Rakha)

"Dengan apa? Dengan ada komentar pertanyaan, kritik, sanggahan," lanjutnya.

Baca Juga: Respons Anies soal Jokowi Diusulkan Jadi Pimpinan Barisan Nasional Koalisi Prabowo

Capres nomor urut 1 itu menilai pemerintah harus menjadikan kritik dan komentar sebagai ajang memberikan penjelasan kepada masyarakat. Oleh sebab itu, pengkritik tidak boleh semena-mena dituduh melakukan sebuah kesalahan.

"Kalau ada komentar dan kritik ini jadikan sebagai kesempatan menjelaskan kepada publik tapi bukan kemudian yang kritik jadi salah," tuturnya.

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, melayat ke rumah duka Habib Hasan bin Ja'far Assegaf di kawasan Cilodong, Depok, pada Rabu (13/3/2024). (ist)
Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, melayat ke rumah duka Habib Hasan bin Ja'far Assegaf di kawasan Cilodong, Depok, pada Rabu (13/3/2024). (ist)

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan bahwa kritik merupakan prinsip dasar dalam sebuah demorkasi.

"Prinsip dasar demokrasi minimal tiga, satu kebebasan berbicara, khususnya mengkritik pemerintah. Yang kedua adalah Pemilu yang adil, jujur, bebas. Yang ketiga adanya ruang bagi oposisi," pungkasnya.

Luhut Murka ke Tukang Kritik

Baca Juga: Anies Ingatkan RUU DKJ Bisa Picu Masalah Baru, Lebih Setuju Badan Kerja Sama Jabodetabek

Sebelumnya, Luhut mengaku kesal dengan para pengkritik pemerintah saat ini. Ia bahkan meminta jika kritik jelek yang terus diberikan kepada pemerintah, lebih baik angkat kaki dari Indonesia.

Menurut Luhut, saat ini di 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, Indonesia banyak mendapat pujian dari negara-negara di dunia. Bahkan banyak negara yang ikut mencontoh pemerintahan Indonesia saat ini.

Luhut dalam pidato di forum Business Matching 2024 menegaskan bahwa program-program pemerintahan Jokowi yang bagus harus bisa dilanjutkan di pemerintahan baru nanti.

"Ini e-Katalog gak boleh berhenti. Masih terus kita perbaiki sana sini. Kalo sempurna pasti belum lha. Kalo sempurna itu di surga lah. Siapa yang mau ke surga, silahkan duluan," ucap Luhut seperti dikutip, Selasa (12/3/2024).

Menko Marves Luhut Pandjaitan saat mencoblos di TPS 014 di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (14/2/202) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)
Menko Marves Luhut Pandjaitan saat mencoblos di TPS 014 di Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Rabu (14/2/202) (suara.com/Putu Yonata Udawananda)

Luhut lantas menambahkan bahwa salah satu negara di Afrika, Kenya sampai meng-copy kebijakan pemerintahan Jokowi terkait e-katalog.

Karenanya Luhut mengaku kesal dan marah kepada mereka yang memberikan kritik kepada pemerintah. Utamanya kata Luhut kritik negatif, bukan kritik yang membangun.

Luhut lantas mengatakan agar para pengkritik itu jika terus menjelek-jelekkan bangsa sendiri, lebih baik pindah saja dari Indonesia.

"Jadi banyak perubahan, tapi banyak kurang, iya tapi terus kita perbaiki. Jadi saya berharap kita semua harus bangga jadi orang Indonesia," jelas Luhut.

"Kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun. Jangan mengkritik semua jelek, semua jelek. Kalau jelek, pindah saja kau dari Indonesia," kata Luhut dengan nada tinggi.

Luhut juga sempat memberikan sindiran kepada mantan pejabat yang menurutnya ikut-ikutan mengkritik. Namun kata Luhut selama menjabat, orang itu tak melakukan apa-apa.

"Saya suka kesal juga kadang-kadang, ini kurang itu kurang. Aku tanya juga, dulu waktu dia menjabat apa kerjanya? Tak jelas juga. Kan sekarang jejak digital kamu kelihatan. Jangan sombong lah kau bicara kritik-kritik, you've done nothing. Mungkin waktu menjabat, kau juga mencuri," ungkap Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI