KawalPemilu Diserang Pendukung Paslon yang Kalah, Burhanuddin Muhtadi Ibaratkan Orang Sakit Keras

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Rabu, 13 Maret 2024 | 19:02 WIB
KawalPemilu Diserang Pendukung Paslon yang Kalah, Burhanuddin Muhtadi Ibaratkan Orang Sakit Keras
Ilustrasi Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi. Burhanuddin Muhtadi membela KawalPemilu. [Suara.com/Ria Rizki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - KawalPemilu sebuah kumpulan para relawan data penghitungan real count hasil Pilpres 2024 diserang para pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang dinyatakan kalah.

Dalam publikasi hasil real count, KawalPemilu menyatakan bahwa pemenang Pilpres 2024 adalah paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sejak mempublikasikan hasil real count, KawalPemilu banjir hujatan. Mereka dituding relawan bayaran karena memenangkan paslon 02.

Baca Juga:

Baca Juga: Begini Kata AHY Soal Posisi Demokrat di Kabinet Baru Jika Prabowo-Gibran Resmi Menang

Polemik Penggusuran Rumah Warga di IKN, Said Didu: Bapak Presiden Semoga Masih Punya Nasionalisme

Ucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa, Gibran Banjir Panggilan 'Mas Wapres'

KawalPemilu sendiri sudah membantah tudingan tersebut. Mereka mengatakan, justru relawan KawalPemilu didominasi pendukung paslon 01 dan 03. 

Menanggapi serangan terhadap KawalPemilu, Founder Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, ikut buka suara. 

Burhan mengibaratkan orang-orang yang menyerang KawalPemilu sebagai orang yang sedang sakit keras lalu berobat ke dokter meminta dibuat surat keterangan sehat.

Baca Juga: Momen Prabowo Dapat Ucapan Selamat Jadi Pemenang Pilpres 2024 dari Raja Yordania

"Orang kayak begitu ibarat seorang yg sakit parah pas datang ke dokter minta dibuatin surat keterangan sehat. Merasa udah bayar jadi dokter harus nurut permintaannya meski bertentangan dengan kenyataan," ujar Burhanuddin Muhtadi.

Sebelumnya sejumlah lembaga survei termasuk Indikator yang mengeluarkan hasil hitung cepat juga mendapat hujatan yang sama dengan KawalPemilu.

Para pendukung paslon yang kalah mengaku tidak percaya terhadap hasil hitung cepat dan menuding lembaga survei itu sebagai lembaga bayaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI