Israel Kerahkan Ribuan Polisi Jelang Salat Jumat Masjid Al Aqsa

Chandra Iswinarno Suara.Com
Rabu, 13 Maret 2024 | 08:36 WIB
Israel Kerahkan Ribuan Polisi Jelang Salat Jumat Masjid Al Aqsa
Tentara Israel memasuki Masjid Al Aqsa [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Israel akan mengerahkan ribuan petugas di Kota Yerusalem untuk agenda Salat Jumat pertama di bulan Ramadhan yang digelar di Masjid Al Aqsa pada Jumat mendatang.

Ribuan personel tersebut ditempatkan saat ketegangan terjadi dalam perang di Gaza.

"Kami bersiap untuk Salat Jumat dengan lebih banyak petugas polisi. Ribuan dari mereka akan berada di kawasan Temple Mount,” kata juru bicara polisi Mirit Ben Mayor kepada wartawan mengutip Alarabiya, Selasa (12/3/2024).

Sebelumnya ratusan petugas polisi telah dikerahkan di Kota Tua di Yerusalem timur yang dianeksasi Israel sejak hari pertama Ramadan.

Baca Juga: Lagi! 7 Warga Palestina Tewas Ditembak Israel Saat Antre Bantuan, Respons Negara Zionis Bikin Miris

Ben Mayor mengklaim ada 25.000 jemaah yang telah salat di masjid selama bulan suci Ramadhan tanpa ada insiden apa pun.

"Kami akan melakukan segalanya untuk menjadikan Ramadan ini tenang," katanya saat konferensi pers.

Pihak Israel juga menjawab mengenai bentrokan yang terjadi antara polisi dengan jemaah pada Minggu kemarin.

Juru Bicara Pemerintah Israel mengemukakan saat ini pihaknya dalam siaga tinggi.

“Bukan rahasia lagi bahwa ekstremis, organisasi teroris seperti Hamas dan (yang lain) mencoba untuk mengobarkan wilayah ini," katanya.

Baca Juga: Meski Dilarang Israel, Puluhan Ribu Jemaah Palestina Salat Tarawih Di Masjid Al-Aqsa

Sebelum Ramadan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa jamaah muslim diizinkan mengakses Masjid al-Aqsa dalam jumlah yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya selama minggu pertama Ramadhan.

"Setiap minggu akan ada penilaian situasi dalam hal keamanan dan keselamatan dan keputusan akan diambil sesuai dengan itu," katanya.

Sementara itu, Warga Palestina yang datang ke Al-Aqsa dari Tepi Barat akan dibatasi oleh petugas.

"Hanya pria berusia 55 tahun ke atas dan wanita berusia di atas 50 tahun dari wilayah tersebut yang diizinkan memasuki kompleks masjid 'untuk alasan keamanan,'" kata juru bicara pemerintah Ofir Gendelman.

Sementara itu, Menteri Keamanan Nasional Israel berhaluan sayap kanan, Itamar Ben Gvir, baru-baru ini menyerukan pembatasan yang lebih ketat terhadap penduduk Palestina di Tepi Barat.

Parahnya lagi, ia mengatakan bahwa mereka 'tidak boleh diizinkan' masuk ke Yerusalem untuk beribadah selama Ramadan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI