Suara.com - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto diyakini bisa memenangi Pilpres 2024. Hal itu berkaitan dengan hasil quick count yang sebelumnya dibagikan KPU RI terhadap perolehan suara para kandidat. Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran meraih sekitar 58 persen suara.
Meski begitu, KPU belum memberikan pernyataan resmi terkait siapa kandidat yang menang dengan perolehan suara terbanyak.
Hal itu membuat sebagian warga yang mendukung Prabowo memberi selamat. Bahkan ada warga negara Indonesia (WNI) yang melayangkan doa, namun banjir hujatan.
Melansir akun Twitter atau X @erlanishere, Selasa (12/3/2024), seorang perempuan yang mengaku dari Indonesia berharap besar dari Prabowo Subianto bisa membawa Indonesia lebih moderat. Namun di akhir ucapannya ia menyebutkan Indonesia yang jika dipimpin Prabowo Subianto nanti bisa menjalin kerjasama dengan Israel.
Baca Juga:
Erina Gudono Ramaikan Bursa Pilkada Sleman, Begini Respons Ganjar-Mahfud
Pacari Happy Asmara? Pendidikan Gilga Sahid Kebanting Denny Caknan
"Kami rakyat Indonesia memiliki harapan besar, bahwa Pak Prabowo bisa membawa Indonesia menjadi negara yang lebih moderat. Tidak lagi menjadi negara ultra kanan yang antisemit dan rasis terhadap bangsa Yahudi," ujar perempuan di dalam video.
"Tapi bisa lebih memanusiakan lagi bangsa Yahudi dan ke depan bisa mempunyai kerjasama dengan Israel," tambah dia.
Bukan mendapat dukungan, unggahan video tersebut justru banjir hujatan. Tak sedikit yang mengingatkan bahwa Israel sendiri nyaris tak memanusiakan manusia yang tengah berkonflik dengannya yakni Palestina.
"Kalian minta memanusiakan bangsa Israel. Lalu kenapa bangsa Israel tidak memanusiakan Palestina?" celetuk salah satu netizen.
"Kami tidak antisemit, kami hanya anti zionis," ujar salah satu netizen.
"Buat apa memanusiakan, makhluk yang enggak punya rasa kemanusiaan?" tanya netizen lain.
Usut punya usut, perempuan dalam video tersebut memiliki nama Lisa Ekklesia. Dalam beberapa tangkapan layar biografi Instagram-nya, perempuan ini penggiat traveling. Ia juga mengaku sebagai pemandu tur privat yang kerap bepergian ke luar negeri.
Untuk diketahui, komunikasi dan kerjasama Indonesia-Israel, tak pernah terjalin hingga saat ini. Konflik hingga perang yang terjadi di Jalur Gaza, mendapat kritikan dunia, terutama tentara Zionis Israel yang tak pandang bulu melancarkan serangan.
Korban dari pihak Palestina pun lebih dominan, bahkan mayoritas korban tewas adalah anak-anak yang harusnya memiliki kesempatan untuk bertumbuh lebih baik di Palestina.