Prabowo disambut hangat oleh Abdullah dan diundang ke markas tentara Yordania. Saat tiba di sana, Prabowo sudah bukan seorang tentara dan tiba dengan pakaian sipil biasa, namun tetap disambut secara militer.
Bahkan, Abdullah yang saat itu memimpin Komando Pasukan Khusus Kerajaan Yordania memaksa Prabowo menginspeksi pasukannya. "Di sini Anda tetap Jenderal," kata Abdullah sambil memeluk Prabowo.
Sejak saat itu, Prabowo mengaku jatuh cinta dengan Yordania.
"Saat saya disingkirkan oleh ABRI, oleh elite politik Indonesia, negeri ini menerima saya dengan baik," kata dia.
Stanley A Weiss, pendiri lembaga Business Executives for National Security di Washington, Amerika Serikat, mengatakan Prabowo dan Raja Abdullah II adalah murid paling menonjol yang pernah dilatih di Amerika.