Suara.com - Upaya mengajukan langkah konstitusi melalui jalur hak angket DPR RI terus bergulir. Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 3, Mahfud MD mengungkapkan Megawati merestui hal tersebut.
Meski menurut Mahfud, Megawati belum perlu turun tangan menangani sekaligus memimpin sikap politik tersebut. Langkah angket yang terus bergulir ini menjadi cermin sikap PDIP yang dipastikan bakal oposisi karena sulit mempertemukan Megawati dan Prabowo Subianto.
Mahfud MD mengungkapkan jika hak angket dan lagkah hukum dugaan kecurangan Pemilu bisa terus dilaksanakan secara lurus dan tegas. "Tapi, itu sebenarnya belum perlu turun tangannya Bu Mega untuk memimpin itu," ujar Mahfuddi kediaman Butet Kertaredjasa, pada awak media, Senin (11/3).
Mahfud juga menceritakan bagaimana pertemuannya bersama Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama kalangan akademisi dan aktivis pada pekan lalu.
Baca juga:
Ganjar Pranowo Pamer Makan Siang Bareng Siti Atikoh dan Alam Ganjar, Netizen: Gratis Pak?
Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Sementara di podcast YouTube Zulfan Lindan, mengungkapkan relasi sekaligus antara Jokowi dan PDIP berlangsung cepat. Sehingga dengan waktu singkat selama 8 bulan ini, akan sangat dinamis terjadi pada perpolitikan Indonesia.
Saat ditanya kemungkinan Jokowi untuk kembali bertemu Megawati, politisi Zulfan memprediksikan akan sulit dilakukan, termasuk pertemuan Megawati dan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Peroleh Suara 3 Juta Lebih, Prabowo-Gibran Menang Telak di Sulawesi Selatan
"Saya kira enggak kalau itu (pertemuan). Ibu Mega ini, gini-gini sudah ambil sikap enggak usah ketemu. Ibu Mega ini sudah ambil sikap sebagai seorang ibu yang sudah mendekati usia 80 dengan rasa kekecewaan yang sangat luar biasa. Saya kira sudah tidak mungkin ada pertemuan antara Jokowi dan Megawati," ucapnya.