Anomali di Indonesia, Hujan Badai dan Kebakaran Akibat Panas Terjadi Bersamaan

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 11 Maret 2024 | 19:07 WIB
Anomali di Indonesia, Hujan Badai dan Kebakaran Akibat Panas Terjadi Bersamaan
Petugas Gabungan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) sedang memadamkan karhutla di Kecamatan Penajam (Istimewa/ ANTARA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menyampaikan bahwa beberapa daerah di Indonesia saat ini mengalami situasi anomali terkait bencana alam.

Menurut Letjen TNI Suharyanto, dalam rapat koordinasi penanganan bencana di Kota Padang pada hari Senin, di luar Sumatera Barat, ada keprihatinan terkait bencana hidrometeorologi kering yang sedang terjadi.

Meskipun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memproyeksikan bahwa hujan akan terus terjadi hingga akhir 2024, BNPB mencatat bahwa empat titik di Riau mengalami kebakaran hutan dan lahan.

"Inilah anomali negara kita. Di Sumbar yang tiap tahun gempa, erupsi, banjir dan longsor. Namun, di provinsi sebelah terjadi kebakaran hutan dan lahan," ujar dia, dikutip dari Antara.

Baca Juga: Lagi Ramai Tawuran Pelajar, Siswa-siswa Ini justru Pakai Cara Unik Selamatkan Kios Sayur yang Terbakar

Pemerintah saat ini juga khawatir menipisnya pasokan air akibat bencana hidrometeorologi kering seperti kebakaran hutan dan lahan.

Bencana kekeringan tersebut perlu diwaspadai semua daerah termasuk Provinsi Sumbar. Sebab, hal itu akan berdampak pada ketersediaan pasokan pangan.

Dalam rapat koordinasi penanganan bencana BNPB mengingatkan kepala daerah dan pemangku kepentingan terkait untuk meyakinkan masyarakat bahwa status tanggap dan siaga darurat tidak akan berlangsung lama.

"Sebab, hal itu bisa berdampak pada pelayanan dan penanganan dalam kondisi darurat," ujarnya.

Terlebih, BNPB sempat menerima informasi distribusi bahan makanan dan kebutuhan dasar bagi korban banjir dan longsor yang tidak lancar. Oleh karena itu, pemerintah harus bisa memastikan tidak ada warga yang belum mendapatkan bantuan logistik.

Baca Juga: 44 Orang Tewas dalam Kebakaran Hebat di Bangladesh

Pemda, kata dia, bersama TNI dan Polri bisa menerobos berbagai kendala di lapangan termasuk daerah yang terisolir dengan mengerahkan alat berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI