Suara.com - Kepolisian menemukan fakta baru terkait peristiwa satu keluarga yang tewas secara tragis seusai diduga terjun bersama dari lantai 22 atau rooftop Apartemen Teluk Intan, Topas Tower, Penjaringan, Jakarat Utara, Sabtu (9/3/2024) kemarin. Ternyata keempat orang yang tewas diduga bunuh diri itu ditemukan dalam kondisi tangan terikat.
Fakta itu diungkapkan oleh Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya. Dalam kasus ini, polisi pun telah memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian saat satu keluarga itu tewas.
"Kami sudah ambil keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian perkara," kata Kompol Agus dikutip dari Antara, Minggu (10/3/2024).
Menurutnya, dari keterangan para saksi, satu keluarga yang diduga bunuh diri itu sudah lama tidak menempati tempat tinggal mereka di apartemen ini sejak dua tahun lalu. Adapun satu keluarga yang tewas itu terdiri dari suami EA (50), istri AIL (52) dan dua anaknya, yaitu JWA (13) serta JL (15).

"Baru kembali lagi ke apartemen untuk melakukan kegiatan seperti ini," kata dia yang menambahkan bahwa kesimpulan sementara motif dari keempat korban adalah murni bunuh diri.
"Tangan keempatnya terikat saat melakukan aksi bunuh diri. Mereka jatuh bersamaan," kata dia.
Ia mengatakan, petugas juga memeriksa telepon pintar (telepon seluler) milik korban untuk mengetahui penyebab mereka melakukan aksi ini.
"Kami juga akan koordinasi dengan keluarga dan kembangkan dari ponsel mereka untuk mencari penyebab aksi tersebut," kata dia.
Sekeluarga Bundir Massal
Baca Juga: Usut Motif Satu Keluarga Bundir di Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Polisi Periksa Orang Terdekat
Empat orang yang diduga satu keluarga tewas usai terjun dari lantai 22 apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Sabtu sore.