Suara.com - Reza Rahadian tengah jadi sorotan publik lantaran beredar video yang memperlihatkn gesture aktor 37 tahun itu ketika menjelaskan film baru bertajuk 24 Jam Bersama Gaspar.
Pada video yang beredar itu, tampak Reza memakai singlet warna putih dipadukan dengan velt warna hitam. Dengan gunakan outfit seperti itu, tampak dalam video, Reza tunjukkan gesture tangannya yang luwes saat berbicara.
"Viral, gestur tubuh Reza Rahadian di komentari gemulai oleh warganet saat jelaskan film di depan media," tulis caption pada video yang diungah akun @lambegosiip, Minggu (6/3).
Tampak dalam video itu, Reza mengapit kakinya saat duduk. Gerakan tangan Reza begitu luwes saat berbicara mengenai perannya di film tersebut. Beberapa kali, Reza memainkan kedua tangannya saat berbicara.
Baca Juga: Viral di TikTok Lagu Henry Moodie 'Drunk Text': Antara Cinta dan Rahasia
Sontak saja gesture Reza saat menjelaskan film barunya tersebut malah mendapat komentar nyinyir dari sejumlah netizen. Ada netizen yang menyebut soal orientasi seksual Reza hingga soal alasan aktor kelahiran Bogor itu belum juga menikah.
Namun banyak juga netizen yang menuliskan bahwa soal latar belakang Reza Rahadian harusnya tak jadi persoalan. Terpenting ialah aktingnya di film-film selalu menarik perhatian publik.
"Netizen emang ad aja, beda cerita klo orang korea yg gesturnya kaya gt tetep di bilang cool, kiyowo, bla bla bla," tulis salah satu pengguna Instagram.
"Terlepas dari apapun.. Gua suka dia karena peran nya slalu wooowww," sambung akun lainnya.
"Gue ngefans sama dia karna karya2nya," timpal akun @uswa***
Baca Juga: Promosi Film Baru, Penampilan dan Cara Duduk Reza Rahadian Jadi Omongan
Reza Rahadian Matulessy merupakan aktor keturunan Persia dan Ambon. Ia merupakan anak sulung dari dua bersaudara, dari laki-laki Persia bernama Abdul Rahim, dan perempuan keturunan Ambon, Pratiwi Widantini Matulessy.
Ia memiliki satu orang adik laki-laki tiri bernama David Jonathan Timothee Matulessy, dari pernikahan kedua Pratiwi.
Nama Rahadian merupakan gabungan dari nama orang tuanya, yang berarti "anak buah hati dari Rahim dan Pratiwi", sedangkan Matulessy adalah nama keluarga dari sang ibu.
Kedua orang tuanya telah berpisah sejak ia masih berusia enam bulan. Kendati tumbuh sejak kecil bersama ibunya yang menjadi orang tua tunggal, ia tak pernah merasa kehilangan figur seorang ayah.
Sejak kecil, ia tumbuh di tengah keluarga yang menganut agama berbeda dengannya. Sang ibu yang menganut agama Kristen selalu mengajarkan kepadanya, agar tetap bersikap toleransi antar umat beragama, sekalipun ia telah berpindah ke agama Islam