Soroti Pilot dan Kopilot Tidur saat Terbang, Pengamat Penerbangan Minta 4 Hal Ini Dievaluasi

Galih Priatmojo Suara.Com
Sabtu, 09 Maret 2024 | 19:22 WIB
Soroti Pilot dan Kopilot Tidur saat Terbang, Pengamat Penerbangan Minta 4 Hal Ini Dievaluasi
Ilustrasi pesawat Batik Air hendak lepas landas atau take off. (Ist/ dok. Kemenhub)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat penerangan Indonesia Gerry Soejatman turut menanggapi insiden pilot dan kopilot Batik Air yang tidur saat terbang.

Gerry Soejatman menganggap bahwa pilot tidur di fase cruising adalah hal biasa yang dilakukan.

Tapi ada syaratnya, harus satu-satu atau bergantian.

"Ini dikarenakan microsleep sangat berguna ketika sedang letih. Nah yang masalah adalah kalau keduanya ketiduran," tulisnya melalui unggahan di akun Twitternya seperti dikutip Sabtu (9/3/2024).

Ia kemudian mendedahkan analisisnya bahwa masalah ketiduran ini harus dilihat dari faktor-faktor penyebabnya.

Kopilot memberikan keterangan bahwa dia memang sedang kurang istirahat karena membantu istrinya ngasuh bayi kembar yang baru berusia sebulan.

"Seharusnya, ketika ini terjadi, kaptennya harus menilai apakah dia sendiri cukup atau tidak istirahatnya? Jika memang kurang istirahat, maka dia atau kopilotnya, atau dua-duanya minta diganti," terangnya.

"Masalahnya disini adalah masalah kondisi kerja dan kedisiplinan istirahat pilot," imbuhnya.

Dari sisi scheduling, penjadwalan terbang mereka sepertinya tidak ada masalah, termasuk juga untuk kebutuhan istirahat di penerbangan dini hari.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Pilot Dan Kopilot Batik Air Tidur 28 Menit Saat Terbang, Pesawat Sampai Nyasar

Dari sisi lain, butuh ditelusuri mengenai corporate attitude mengenai masalah pilot fatigue, dan ini masalah kompleks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI