Suara.com - Isu Palestina menjadi isu yang menjadi sorotan publik di tanah air. Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakui bahwa isu Palestina sangat dekat dengan masyarakat Indonesia.
Ia mencontohkan bagaimana begitu antusiasnya masyarakat Indonesia terhadap permasalahan Palestina sampai mendatangi dirinya.
Retno bercerita pernah belanja ke pasar lalu didatangi oleh seorang ibu sambil menangis. Ibu itu mengucapkan terima kasih ke Retno karena telah memperjuangkan Palestina.
Baca Juga:
Baca Juga: Adu Isi Tas Retno Marsudi vs Sri Mulyani: Ada yang Bawa Karung Isi Termos Air
Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK
Ganjar Pranowo Pamer Makan Siang Bareng Siti Atikoh dan Alam Ganjar, Netizen: Gratis Pak?
Pernah juga kata Retno, di satu supermarket didatangi sekumpulan anak muda perempuan. Anak-anak itu langsung memegang tangannya sambil menangis mengucapkan terima kasih telah memperjuangkan isu Palestina.
"Saya sempat di satu supermarket ketemu ibu-ibu sudah sepuh pakai kursi roda didorong anaknya begitu lihat aku dia berusaha berdiri terus dia peluk aku. Dia bilang Bu Menlu saya doakan kuat ya. Aduh ini loh," kata Retno dikutip dari Youtube Najwa Shihab.
Dari situ Retno menyadari bahwa isu Palestina betul-betul ada di hati masyarakat Indonesia. Sejauh Retno mengatakan, Pemerintah RI sudah berbuat maksimal untuk Palestina.
Baca Juga: 60.000 Ibu Hamil di Palestina Kelaparan, Lebih dari 9.000 Perempuan Meninggal
Retno menuturkan, pihaknya sudah berbicara di International Court of Justice (ICJ) atau Mahkamah Internasional mengenai dosa-dosa Israel.
"Kita punya kesempatan bicara ICJ memberi masukan ke ICJ agar dapat memberikan rekomendasi ke majelis umum PBB," tuturnya.
Menurut Retno bukan perkara mudah berbicara di ICJ. Butuh persiapan begitu lama karena harus meminta pendapat ahli hukum internasional mengenai tindakan Israel.
"Pada saat bicara di depan Mahkamah Internasional, prosesnya lama banget mengumpulkan ahli hukum internasional. Sehingga bisa membuktikan apa yang dilakukan Israel itu ilegal dari pandangan hukum," ujarnya.