Ahok Kembali Koar-koar: Bicara Kecurangan Pemilu, Ungkit Ayat dan Mayat

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 09 Maret 2024 | 11:02 WIB
Ahok Kembali Koar-koar: Bicara Kecurangan Pemilu, Ungkit Ayat dan Mayat
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Instagram/@basukibtp)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan gubernur DKI Jakarta yang juga politisi PDIP, Basuki Tjahaja Purnama buka bicara perihal dugaan kecurangan di Pemilu 2024. Menurut Ahok, dirinya sudah sangat familiar dengan trik-trik kecurangan yang terjadi di tiap kontestasi Pemilu.

Ahok mencontohkan pengalaman dirinya saat maju di dua kontestasi Pilkada, yakni Pilkada Bangka Belitung 2007 dan DKI Jakarta 2017. Ahok menjelaskan bahwa ia pernah merasakan kekalahan dengan asumsi saat itu ada 'ketidakwajaran'.

Ia lalu membicarakan saat dirinya berhasil meraih kemenangan di Pilkada Belitung Timur 2005. Menurutnya kala itu, ia merasakan bagaimana para oknum berbuat curang saat Pilkada.

Baca juga: 

"Oknum-oknum itu bertindak untuk menghilangkan hak pilih orang. Jadi saya sangat familiar dengan peristiwa yang teriak ada kecurangan (Pemilu) dan segala macam," ujarnya seperti dikutip dari kanal Youtube Merry Riana, Sabtu (9/3).

Ahok lalu menceritakan soal bagaimana dahulu ada lembaga survei memasang iklan di salah satu koran nasional yang isinya mempromosikan salah satu pasangan calon.

"Lalu apa yang mereka lakukan? Memang pemenangan tapi dengan segala cara. Saya saat itu sampai bawa ke MA bukan MK seperti sekarang. Karena saya ingin buktikan yang saya bicarakan bukan fitnah," jelasnya.

Ahok lalu paparkan soal kecurangan yang pernah ia alami saat ikut Pilkada Belitung Timur. Ia mengungkap seperti oknum RT yang menahan surat undangan kepada warga, lantaran warga di daerah tersebut memilihnya.

Baca juga: 

Baca Juga: Denny Cagur Masuk 10 Besar Caleg Suara Terbanyak, Langsung Nyusul Komeng ke Senayan

Selain soal penahanan surat undangan, ada juga pola seperti mengurangi surat suara di TPS atau melarang warga memilih karena batas waktunya sudah habis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI