60.000 Ibu Hamil di Palestina Kelaparan, Lebih dari 9.000 Perempuan Meninggal

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 23:42 WIB
60.000 Ibu Hamil di Palestina Kelaparan, Lebih dari 9.000 Perempuan Meninggal
Warga Palestina menunggu pasokan makanan bantuan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada 14 Februari 2024. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebanyak 60.000 perempuan yang sedang hamil di Jalur Gaza mengalami kekurangan gizi dan dehidrasi sebagai dampak dari konflik bersenjata antara Israel dan wilayah tersebut, menurut Kementerian Kesehatan pada hari Kamis.

Pernyataan ini dirilis pada malam Hari Perempuan Internasional, yang dirayakan setiap tanggal 8 Maret.

Kementerian tersebut melaporkan bahwa para perempuan hamil ini tidak mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Sekitar 49 persen penduduk Jalur Gaza, sebagian besar di antaranya adalah perempuan usia subur, dengan sekitar 5.000 perempuan melahirkan setiap bulan dalam situasi yang sulit, tidak aman, dan tidak sehat karena penembakan dan pengungsian.

Seperti yang dikutip dari Anadolu via Antara, pada 19 Februari lalu, Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memberikan peringatan keras mengenai kekurangan gizi di antara anak-anak, perempuan hamil, dan ibu menyusui di Jalur Gaza menimbulkan “ancaman serius” terhadap kesehatan mereka, terutama dengan perang dahsyat yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Syahrini dan Adiknya OOTD Kembaran Serba Branded, Malah Disentil Warganet: Bela Palestine Tapi Pamer Produk Israel

Akibat perang dan pembatasan oleh Israel, penduduk Gaza, terutama di Gaza dan kegubernuran utara, berada dalam ambang kelaparan akibat kelangkaan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar, selain adanya krisis kesehatan akibat penyebaran epidemi dan lemahnya layanan medis.

Dalam pernyataannya, Kementerian Kesehatan Gaza menyerukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk segera menghentikan serangan dan tindakan genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap perempuan Palestina dan keluarga mereka.

Kementerian juga mengajak institusi wanita di seluruh dunia untuk mendukung perempuan Palestina dan menggalang upaya untuk menuntut berakhirnya agresi Israel.

Selain itu, Kementerian mendorong institusi internasional untuk memberikan dukungan terhadap kebutuhan hidup, kesehatan, kesejahteraan psikologis, dan sosial bagi perempuan Palestina, khususnya di Jalur Gaza.

Pada peringatan Hari Perempuan Internasional, kementerian mengumumkan bahwa sejak 7 Oktober 2023, sebanyak 9.000 perempuan Palestina telah meninggal di Jalur Gaza.

Baca Juga: AS Jengah dengan Kelakuan Israel, Bantuan dari Amerika Diblokade Sebulan

Militer Israel telah melancarkan serangan yang brutal di Jalur Gaza, yang menyebabkan puluhan ribu korban sipil, bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kerusakan besar-besaran terhadap infrastruktur dan properti, menurut data Palestina dan PBB. Hal ini membuat Israel dihadapkan pada Mahkamah Internasional pada Januari atas tuduhan genosida.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI