Kader Demokrat Sebut Mahfud MD Sudah Tidak Rasional Sikapi Kekalahan di Pilpres 2024

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 21:41 WIB
Kader Demokrat Sebut Mahfud MD Sudah Tidak Rasional Sikapi Kekalahan di Pilpres 2024
Ilustrasi Mahfud MD. Kader Demokrat menyebut Mahfud MD sudah tidak rasional menyikapi hasil Pilpres 2024. [Instagram/mohmahfudmd]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon merespons pernyataan calon wakil presiden 03 Mahfud MD mengenai perolehan suara di Pilpres 2024.

Dalam wawancaranya, Mahfud MD mengaku sudah mendengar isu yang menyebut perolehan suara pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bakal dikunci di bawah 17 persen sejak sebelum hari pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Jansen Sitindaon sendiri tak habis pikir mengapa seorang Mahfud MD bisa percaya isu tersebut. Ia mempertanyakan ke Mahfud bagaimana cara mengunci suara Ganjar-Mahfud.

Baca Juga:

Baca Juga: Jansen Sitindaon Tuding Hasto Mengada-ada, Tantang PDIP Lakukan Ini di Kandang Banteng

Ganjar Pranowo Pamer Makan Siang Bareng Siti Atikoh dan Alam Ganjar, Netizen: Gratis Pak?

Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK

"Ampunnn. Bisa Prof Mahfud pun percaya gini juga ternyata. Gimana cara nguncinya Prof? Pengin juga kita ingin dengar penjabarannya," ujar Jansen di akun X.

Menurut Jansen, rakyat memilih dengan kehendak bebas sehingga tidak bisa diatur-atur menjadi 17 persen hasil akhirnya.

Faktanya kata Jansen, perolehan suara Ganjar-Mahfud saja kalah dari Anies-Muhaimin yang secara kalkulasi kalah dalam segala hal dari Ganjar-Mahfud termasuk modal kampanye.

Baca Juga: Mahfud Sebut Rancangan Hak Angket Serius, Fraksi PPP: Belum Lihat Ada Pergerakan di Tingkat Bawah

Menurut Jansen, lama-lama orang menjadi tidak rasional dalam menyikapi hasil Pilpres 2024. Untuk itu ia menyarankan agar tim Ganjar-Mahfud membuka C1 dengan sampel di Jawa Tengah, yang merupakan basis PDIP.

"Lama-lama jadi tidak rasional semua kita ini. Saran saya — karena Indonesia ini luas sekali — sebagai sample cukup buka C1 di Jateng saja dulu Prof. Dimana harusnya Prof dan mas GP menang disana ternyata faktanya kalah. Telak lagi," ujar Jansen.

"Ada tidak selisih angka di C1 yg kalian pegang dengan hasil pleno di Kecamatan sampai Kabupaten. Kan di Jateng harusnya lengkap itu di semua TPS ada saksi-saksi dari teman2 PDIP. Karena kandang mereka," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI