Jansen Sitindaon Tuding Hasto Mengada-ada, Tantang PDIP Lakukan Ini di Kandang Banteng

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Jum'at, 08 Maret 2024 | 20:15 WIB
Jansen Sitindaon Tuding Hasto Mengada-ada, Tantang PDIP Lakukan Ini di Kandang Banteng
Ilustrasi Wasekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Jansen Sitindaon menilai pernyataan Hasto mengada-ada soal suara Ganjar yang hanya 17 persen. [Suara.com/Rakha]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon merespons pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengenai perolehan suara Ganjar Pranowo yang hanya 17 persen.

Dalam pernyataan di media, Hasto menyalahkan algoritma yang membuat suara capres Ganjar stagnan di angka 17 persen.

"Misalnya dimasukkannya suatu algoritma untuk nge-lock perolehan Pak Ganjar itu hanya maksimum 17 persen," kata Hasto. 

Baca Juga:

Baca Juga: Diduga Sengaja Kunci Suara Ganjar-Mahfud Hanya 17 Persen, KPU Langsung Bela Diri

Diungkap Mahfud MD, Begini Respon Ganjar Usai Dilaporkan ke KPK

Ganjar Pranowo Pamer Makan Siang Bareng Siti Atikoh dan Alam Ganjar, Netizen: Gratis Pak?

Jansen Sitindaon menilai pernyataan Hasto ini sangat mengada-ada. Ia meminta Hasto membawa bukti C1 saja daripada menyalahkan algoritma.

"Maaf utk mengatakan: dibanding seluruh argumen yg pernah dikeluarkan para petinggi partai yg tidak percaya hasil pemilu, inilah menurutku argumen yg paling mengada-ngada. Bawa saja besok semua C1 nya itu pak Sekjend," tutur Jansen.

Bahkan Jansen Sitindaon meminta PDIP mengumpulkan semua C1 di kabupaten lalu melakukan penghitungan ulang di depan kantor DPC PDIP se-Indonesia.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud 'Menang' Soal Penggunaan Dana Kampanye, Tapi 'Babak Belur' Soal Perolehan Suara

Kalau perlu, lanjut dia, PDIP mengambil sampel di Jawa Tengah saja sebagai kandang banteng untuk dilakukan penghitungan ulang agar diketahui berapa perolehan suara Ganjar di Jateng.

Menurut Jansen, orang lain boleh menggunakan argumen mengada-ada soal Pemilu tapi tidak untuk orang petinggi partai seperti Hasto. Sebab kata dia, perkataan dari petinggi partai harus bisa dipertanggungjawabkan ke publik.

"Kalau tadi tidak percaya survey, hasil quick count dll masih bolehlah. Ini lari ke algoritma yg tidak ada hubungannya sama sekali dgn hasil pemilu," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI