Suara.com - Penentuan awal Ramadan 1445 Hijriyah akan ditentukan Kementerian Agama (Kemenag) melalui sidang isbat yang akan digelar pada Minggu 10 Maret 2024.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin pun menanggapi adanya potensi perbedaan awal Ramadhan tahun ini. Ia mengimbau masyarakat untuk saling menghormati, dan menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan.
"Sikap yang kita harus bagun adalah sikap saling pengertian, legowo, untuk bisa berbeda. Dan itu sudah lama kita berbeda, jadi masing-masing saja. Kalau mungkin besok (penetapan 1 Ramadan 1445 H) Muhammadiyah masuk Senin, mungkin pemerintah Selasa, ya silahkan Senin atau Selasa,” kata Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren Daarul Archam, Kabupaten Tangerang, Banten Kamis (07/03/2024).
Ma’ruf Amin bilang perbedaan penentuan 1 Ramadan merupakan suatu kewajaran.
Baca Juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2024? Cek Penetapan Versi NU, Muhammadiyah, BRIN dan Pemerintah
Karena untuk melihat hilal, terdapat beberapa kriteria yang digunakan dan mungkin diinterpretasikan berbeda oleh setiap anggota sidang.
"Setiap ada tinggi hilal di bawah 2 derajat, pasti ada perbedaan, karena perbedaan kriteria. Karena itu, untuk menyamakan kriteria ini kan belum ketemu,” ujarnya.
Mantan ketua Majelis Ulama Indoensia (MUI) ini, lantas menyerahkan keputusan untuk mengikuti awal Ramadan versi pemerintah atau Muhammadiyah kepada masyarakat.
"Pokoknya yang (puasanya) ikut pemerintah, lebarannya ikut pemerintah. Kalau puasanya ikut Muhammadiyah, lebarannya ikut Muhammadiyah," katanya.
Ia menegaskan kembali jangan sampai umat menyalahgunakan perbedaan awal Ramadhan dengan sesuka hati.
Baca Juga: Awal Puasa Ramadhan 2024 versi Muhammadiyah, NU dan Pemerintah
"Jangan waktu puasa ikut pemerintah lebih belakang, giliran lebaran ikut yang lebih dulu, itu tidak betul," katanya.