Suara.com - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengonfirmasi bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan eksklusif dengan Taylor Swift untuk menjadi satu-satunya lokasi konser Eras Tour di Asia Tenggara.
Kesepakatan ini memicu kontroversi di antara negara-negara tetangga, dengan beberapa menuduh Singapura "memonopoli" tur Swift.
Namun Lee, membantah tuduhan tersebut dalam sebuah konferensi pers di KTT ASEAN-Australia di Melbourne. Dia menjelaskan bahwa negosiasi antara agensi Swift dan Singapura menghasilkan kesepakatan eksklusif.
"Masih belum pasti apakah dia (Swift) akan menyertakan negara lain di kawasan ini dalam turnya tanpa kesepakatan ini," kata Lee.
Baca juga:
8 Pelaku Pemerkosa Turis Spanyol Akhirnya Ditangkap
Melawan Arus, Perancis Jadi Negara Pertama yang Legalkan Aborsi dalam Konstitusi
Swift dijadwalkan untuk tampil di National Stadium, Marina Bay Sands, Singapura selama enam malam: 2, 3, 4, 7, 8, dan 9 Maret.
Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri Thailand, Srettha Thavisin sempat menuding Singapura melakukan kesepakatan khusus dengan Taylor Swift. Di mana dalam kesepakatan itu penyanyi tersebut hanya tampil di Singapura.
Dilansir The Independent Singapore dan Bangkok Post, Senin, 19 Februari 2024, PM Thailand mengklaim mendapat informasi dari promotor AEG bahwa pemerintah Singapura menawarkan $2 juta hingga $3 juta (Rp31,3 miliar hingga Rp46,9 miliar) dengan syarat Taylor Swift hanya tampil di Singapura dan tidak di negara ASEAN lain.