Politisi PDIP Ungkap Upaya Sistematis Jokowi Ingin Tetap Berkuasa tapi Ditolak Megawati?

Tasmalinda Suara.Com
Rabu, 06 Maret 2024 | 19:19 WIB
Politisi PDIP Ungkap Upaya Sistematis Jokowi Ingin Tetap Berkuasa tapi Ditolak Megawati?
Presiden Joko Widodo (kanan) memegang tangan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri (kiri) saat berjalan bersama di sela berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). [ANTARA FOTO/Monang Sinaga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum Presiden Joko Widodo atau Jokowi terang-terangan akan melakukan cawe-cawe pada Pemilu 2024, politisi PDI, Deddy Sitorus mengungkapkan hal berbeda. Menurut ia, upaya melanggengkan kekuasaan telah dilakukan sejak awal periode pemerintahan keduanya.

Deddy dalam sebuah acara bahasan politik di sebuah stasiun televisi, mengungkapkan jika Jokowi melakukan upaya sistematis agar kekuasaannya langgeng.

Dia pun mengungkapkan upaya tersebut dengan berbagai cara, seperti ingin memperpanjang masa kekuasaannya menjadi tiga periode. "Belum genap enam bulan di periode kedua, ia (Jokowi) sudah bicara tiga periode," ucapnya.

Lalu ketika wacana tersebut gagal alias ditolak, Jokowi malah disebut meminta perpanjangan masa jabatan periode keduanya ini.

Baca Juga: Terkuak! Ternyata Ini Alasan Megawati Belum Bisa Bertemu Jusuf Kalla

Baca Juga:

Sosok Rosano Barack Mertua Syahrini: Pengusaha Tajir Melintir, Teman Lama Bambang Trihatmodjo

Digoda 16 Persen, Ganjar Beri Jawabannya Tak Terduga

"Hal tersebut juga ditolak, lalu ia (Jokowi) pun minta lagi penundaan Pemilu 2024," ucap Deddy.

Adanya ketiga indikasi tersebut membuat Deddy menyebutkan jika Jokowi memang telah melakukan upaya sistematis. "Lalu gak bisa dibilang kesusu," ucapnya.

Baca Juga: Sudirman Said: Pertemuan JK-Megawati Itu Pribadi, Kita Tak Bisa Ikut Cawe-cawe

Anggota fraksi PDIP ini mengungkapkan Jokowi pun pernah melakukan upaya sistematis untuk menghaadang Anies Baswedan maju sebagai cawapres.

Hal tersebut dilakukan dengan mendesak Ganjar Pranowo agar merapat ke PKS. Bahkan Jokowi pun disebutkan meminta mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut untuk keluar dari PDI Perjuangan (PDIP).

"Sebelum Ganjar ditunjuk sebagai capres, 2023, Jokowi pernah minta Ganjar menemui orang PKS" ucap Deddy menjelaskan ajakan itu agar Ganjar mendapat dukungan PKS.

"Ketemu PKS agar Anies tidak bisa mencapres, lalu minta Ganjar keluar dari PDIP, supaya masuk koalisi Indonesia Bersatu," ucapnya.

Sehingga Deddy menjelaskan sangat salah jika disebutkan Jokowi melakukan cawe-cawe Pilpres dengan kesusu atau buru-buru, melainkan secara sistematis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI