Suara.com - Presiden Turki, sekaligus pendukung perjuangan Palestina, Recep Tayyip Erdogan mengkritik keras tentara militer Israel yang masih menutup dan melarang umat muslim beribadah di Masjid Al Aqsa menjelang Ramadan yang jatuh 10 atau 11 Maret 2024 mendatang.
Erdogan meminta pihak berwenang membuka seluas-luasnya akses masjid yang ada di Yerusalem untuk ibadah para penganut muslim.
"Tuntutan politisi radikal Israel untuk membatasi masuknya umat Islam, benar-benar enggak masuk akal. Konsekuensi melarang tindakan seperti ini akan menyebabkan masalah serius," kritiknya dikutip dari AFP, Rabu (6/3/2024).
Erdogan yang sebelumnya berbincang dengan Presiden Palestina, Mahmud Abbas beberapa waktu lalu juga membuat desakan agar pihak militer Israel segera mengambil langkah.
Baca Juga:
Digoda 16 Persen, Ganjar Beri Jawabannya Tak Terduga
Isi Souvenir Ulang Tahun Ameena Akhirnya Terungkap, Ada Perhiasan Emas Mewah untuk Anak
"Kita ini akan mengawali Ramadan. Tentu kita sudah tahu kalau pemukim ekstremis pergi ke Al Aqsa dan melakukan serangan," ujar Abbas memperingatkan.
Terpisah, militer Israel dalam keterangannya, tetap akan memberikan izin agar Al Aqsa menjadi tempat ibadah kaum muslim. Namun hal itu dibuka saat awal Ramadan.
"Kami akan menunggu dan menilai situasinya tiap pekan," tulis keterangan tersebut.
Bukan tanpa alasan, sekitar Masjid Al Aqsa selalu digunakan umat muslim untuk menggelar salat dan ibadah selama Ramadan. Tak dipungkiri bagi penganut Yahudi pun menggunakan sekitaran Al Aqsa sebagai tempat mereka ibadah.
Kendati begitu, militer Israel tak jarang memicu kontroversi dan gesekan antara Muslim. Tak terkecuali para Yahudi pun bertengkar dengan militer Israel.