Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie mencuitkan pandangannya terkait sosok-sosok pejabat negeri yang gentlemen dan mau terima kekalahan tanpa mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.
Menurut Jimly Asshiddiqie mereka adalah Fauzi Bowo, Ahok dan Megawati. Ketiganya disebit menerima kekalahan pemilu pasca Keputusan KPU dan berbesar hati.
“Contoh tokoh2 'gentleman' yg siap terima kekalahan dlm pemilu pasca kputusan KPU & tdk mengajukan perkara ke MK. Pilgub DKI Jakarta 2012 (Fauzi Bowo dikalahkan Jokowi) & 2017 (Ahok dikalahkan Anies Baswedan) & Pilpres 2004 (Megawati berbesar hati terima kalah dari SBY),” ujarnya di X pada Rabu (6/3/2024).
Hal ini seolah menyindir capres dan partai yang hendak mengajukan gugatan ke MK dan hak angket atas hasil pemilu 2024. Diketahui bahwa usulan hal angket hingga gugatan ke MK ini digulirkan oleh kubu TPN Ganjar-Mahfud.
Baca Juga: Tanggapan Cak Imin soal MK Hapus Ambang Batas DPR 4 Persen di Pemilu 2029
Atas pernyataan Jimly ini seorang warganet pun bertanya bagaimana dengan sikap Prabowo di pilpres sebelumnya. Diketahui Prabowo Subianto juga pernah mengajukan gugatan ke MK pasca dikalahkan Joko Widodo di Pilpres tahun 2019.
Namun Jimly punya jawaban lain terkait hal ini.
“Kalau soal Prabowo di pilpres 2019, meski ajukan perkara ke MK, tapi setelah dinyatakan 'kalah', Prabowo tampil aktif di depan massa utk meredakan kemarahan & menenangkan rakyat pendukungnya yg kecewa. Ini juga pnting sbg cermin sikap kenegarawanan,” balasnya.
Menanggapi ini, beberapa warganet pun ikut berpendapat termasuk mereka yang kontra terhadap pernyataan Jimly dan menyebutnya condong ke Prabowo.
“Prof gak sadar sedang dipancing. Dan ternyata umpannya ditelan gak pake kunyah. Ketahuan skrg bela Prabowo.?,” kata @risse***
“Argumen ini tdk menjawab bahwa prabowo tdk gentlemen (jika twit pertama dari prof diturunkan logikanya),” ujar @Imron***
“ya kan emang gitu. nanti juga Anies dan Ganjar klo dah pengumuman MK ya menerima. Makin lama aneh aja bapak ini,” ujar @abdul***