Dikritik Kiai Kok Ikut-Ikutan Urusan Capres, Gus Miftah Jawab Begini

Wakos Reza Gautama Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2024 | 21:21 WIB
Dikritik Kiai Kok Ikut-Ikutan Urusan Capres, Gus Miftah Jawab Begini
Ilustrasi Gus Miftah bersama paslon 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gus Miftah jawab kritik kiai kok ikut urusan capres. [ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendakwah Gus Miftah menjawab kritikan sejumlah orang mengenai dirinya yang ikut-ikutan dalam urusan capres di Pilpres 2024.

Pada Pilpres 2024 kal ini, Gus Miftah adalah pendukung paslon 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Gus Miftah, ada dua kemungkinan orang yang mengkritik langkah kiai ikut dalam urusan capres. Pertama adalah orang jahat.

Baca Juga:

Baca Juga: KPU Rampung Hitung Suara Pilpres 2024 di LN, Prabowo-Gibran Jadi Pemenang di 66 Wilayah PPLN

Digoda 16 Persen, Ganjar Beri Jawabannya Tak Terduga

Dedi Mulyadi Raih Suara Tertinggi se-Nasional, Ternyata Ada Sosok Ini di Belakangnya

"Kenapa orang jahat? karena kalau ada kiai di sampingnya capres, orang jahat ga bisa masuk. Makanya kepentingan orang jahat jadi terhambat gara-gara ada kiai di samping capres," kata Gus Miftah dikutip dari Youtube Dakwah Pedia.

Kemungkinan kedua, tipe orang yang mengkritik kiai ikut urusan capres menurut Gus Miftah adalah orang yang beda pilihan capres.

Karena kata dia, Kalau pilihannya sama, nggak mungkin mengkritik kiai yang ikut dalam urusan pencapresan.

Baca Juga: Tanpa Ba'al, Anies Baswedan Cerita Bisa Keringat Dingin Saat Mau Disunat

"Makanya saya bilang, seharusnya banyak kiai di samping capres saya malah bersyukur. Mas Ganjar didampingi kiai, bagus. Mas Anies didampingi kiai, bagus. Mas Prabowo didampingi kiai, bagus," tuturnya.

Menurut Gus Miftah, amaliah seseorang tergantung circle-nya. Kalau yang berada di sekeliling capres, orang ahlus sunah, kata dia, maka amaliah capresnya pasti ahlus sunah.

Begitu juga kalau di sekeliling capresnya orang Wahabi, menurut Gus Miftah, maka dia jadi Wahabi.

"Kalau di samping capres ada Habib Luthfi maka amalnya seperti Habib Luthfi. MAka kalau ada orang mengatakan ga boleh kiai capres-capresan itu karena beda pilihan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI