Suara.com - Bagi lelaki muslim diwajibkan saat usia beranjak remaja untuk melakukan prosesi khitan atau sunat. Praktik sunat ini dilakukan secara terun temurun untuk menjaga kesehatan seorang laki-laki.
Khitan atau sunat di Islam sudah disyariatkan jauh sebelum Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT. Khitan disyariatkan sejak Nabi Ibrahim AS.
Bagi umat muslim, sarana untuk salat menjadi sah ialah khitan atau sunat. Karena dengan sunat, bertujuan untuk menghilangkan kotoran dan mengislamkan seorang hamba secara kaffah.
Baca juga:
Baca Juga: Ketika Iwan Fals Sudah Bicara Tentang Kerusakan Etika: Terus Betulinnya Gimana?
Bagi kebanyakan anak kecil saat akan disunat memiliki pengalaman sulit dilupakan. Hal itu juga yang dirasakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies beberapa tahun lalu sempat menceritakan momen ketika kecil akan disunat. Anies menyinggung kalau dahulu, anak-anak akan merasa ketakutan saat disunat. Hal ini lantaran tak ada anestesi alias bius.
Anies mengaku bahwa ia menghabiskan masa kecilnya di daerah Kuningan, Jawa Barat. Di tempat itu juga capres nomor urut 1 ini disunat saat kecil.
Menurut Anies saat kecil di Kuningan, rekan-rekan seusianya melakukan sunat tidak pakai anaestesi lokal. Dalam bahasa orang Kuningan, tanpa Ba'al.
Baca juga:
Baca Juga: Pesan Khusus Gus Miftah untuk Capres Gagal, Sindir Anies dan Ganjar?
Kondisi ini kata Anies membuat ia dan rekan-rekannya sangat ketakutan jika tiba waktunya untuk disunat. Kata Anies, tak jarang hal itu jadi bahan lelucon rekan-rekan seusianya di Kuningan.
"Dulu kami semua takut kalau sunatnya enggak pakai ba'al dan itu buat ngerjain teman yang mau sunat," ucap Anies Baswedan seperti dikutip.
Anies menambahkan kenangan masa kecil saat ia disunat itu membuatnya akan selalu mengingat Kuningan. Menurut Anies, daerah Kuningan memiliki tempat tersendiri di hatinya.
"Saya boleh pergi ke mana saja tapi hati dan pikiran saya ada di Kuningan," ucap pasangan Muhaimin Iskandar itu di Pilpres 2024.
Manfaat sunat bagi kesehatan Pria
Tak hanya karena alasan kewajiban agama, sunat kini mulai dipraktikkan juga demi alasan kesehatan. Namun, masih banyak laki-laki yang ragu untuk melakukan proses medis sederhana tersebut.
Sunat, atau yang istilah medisnya sirkumsisi, sebenarnya tidak akan memengaruhi kesuburan laki-laki. Maupun tidak mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual dengan pasangan. Sunat justru memiliki banyak manfaat, terutama dilihat dari sisi medis.
Walau prosedur sirkumsisi termasuk operasi kecil dan nyaris tanpa risiko, segera kunjungi dokter bila setelah disunat terjadi pendarahan tidak berhenti, keluar cairan bernanah dan bau busuk dari penis, demam, hingga penis masih bengkak selama dua minggu pasca sunat.
Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut sejumlah manfaat sunat:
1. Sirkumsisi atau sunat dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Kondisi infeksi saluran kemih berulang dapat menyebabkan gangguan ginjal. Laki-laki yang tidak disunat lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih tersebut.
2. Selain virus HPV, sunat juga dapat mengurangi risiko infeksi menular seksual seperti herpes dan sifilis. Namun begitu, tidak berarti laki-laki yang sudah disunat aman dari virus dan bakteri tersebut. Selama melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman, maka risiko tersebut dapat dihindari.
3. Mencegah fimosis, sebuah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Hal ini menyebabkan penis terasa nyeri dan membuat sulit untuk BAK (Buang Air Kecil) karena sakit.
4. Mengurangi risiko kanker penis juga kanker serviks pada pasangannya. Perempuan yang pasangannya melakukan sirkumsisi memiliki risiko lebih rendah terjangkit kanker serviks dibanding mereka yang pasangannya tidak disunat.
5. Beberapa studi menyatakan bahwa laki-laki yang disunat memiliki risiko rendah tertular HIV dari perempuan yang terinfeksi.