Suara.com - Musisi legendaris Iwan Fals ikut menyoroti tentang etika yang sedang ramai dibicarakan di saat dan setelah hari pencoblosan Pemilu 2024.
Ia menyampaikan etika berada di atas hukum yang mestinya dijunjung tinggi. Dirinya mempertanyakan terkait dengan kerusakan etika dan bila sudah terjadi kerusakan seperti apa memperbaikinya.
"Di atas hukum kan etika, nah kalau etika rusak?" cuitnya di X miliknya, dilihat Selasa (5/3/2024).
"Terus betulinnya gimana?" sambungnya.
Meski tidak gamblang menyebut pihak mana yang melakukan pelanggaran etika, namun diduga pelanggaran etika yang dimaksud Iwan Fals terkait pelanggaran etika Pemilu 2024.
Diketahui, Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) mencopot Anwar Usman dari jabatan Ketua MK akibat terbukti melakukan pelanggaran kode etik berat dalam memutuskan perkara batas minimal usia capres-cawapres.
Padahal perkara ini yang dianggap menggelar karpet merah untuk Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Keputusan MK memang disorot karena adanya dugaan konflik kepentingan Anwar sebagai paman Gibran sekaligus adik ipar Presiden Jokowi. Tak heran bila kemudian ada tudingan Gibran sebagai penyebab Anwar dilengserkan dari jabatannya sebagai Ketua MK.
Sebelumnya, DKPP menyatakan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari bersama enam komisioner lainnya melakukan pelanggaran etik terkait penerimaan pendaftaran Gibran sebagai cawapres.
Sontak saja cuitan Iwan Fals soal etika ini ramai mendapatkan tanggapan dari warganet.
"Lengsernya penguasanya, lalu benerin lagi," ucap warganet.
"Ya dibongkar," kata warganet.